AMBONKITA.COM-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis status Kota Ambon yang sebelumnya berada pada zona merah kini berubah menjadi zona orange.
Hal itu dikemukakan Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GT-PPC19) Nasional, Dr. Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers pengumuman pemutakhiran zonasi wilayah, Selasa (7/7/2020), di Kantor Graha BNPB-Jakarta.
“Ini berdasarkan data terakhir yang dikeluarkan per 5 Juli 2020, sesuai pemutakhiran data yang kami analisis secara mingguan,” kata Dr.Dewi.
Dijelaskan, dari 514 Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia, sebanyak 17 Kabupaten/Kota dianggap berhasil mengendalikan penyebaran COVID-19 hingga dapat menurunkan status dari resiko tinggi ke resiko sedang.
“Ke-17 Kabupaten/Kota dimaksud antara lain, Kabupaten Bangli, Kabupaten Karangasem, Kota Tangerang Selatan, Kota Baru, Kota Balikpapan, Kota Manado, Kota Ambon, Halmahera Utara, Kota Tidore Kepulauan, Kota Mataram, Jayapura, Soppeng, Kota Pare-pare, Kota Pematang Siantar, Kota Tebing Tinggi, Jakarta Timur dan Pasuruan,” jelasnya.
“Dikatakan dinamis karena kita dapat melihat pergerakkan yang begitu cepat dari kasus positif menjadi sembuh, dan kasus PDP ODP yang berubah menjadi terkonfirmasi. Sebuah kota juga dapat berubah statusnya dengan cepat dari resiko tinggi menjadi resiko sedang, dan sebagainya,” akunya.
Karena itu, dirinya meminta kepada masyarakat untuk jangan lengah dan tetap waspada dengan cara disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy saat dikonfirmasi Tim Media Center mengatakan, dirinya baru mengetahui status Kota Ambon yang kini berubah dari zona merah ke zona orange.
‘’Saya baru diberitahukan, bahwa Kota Ambon sudah berubah status. dari zona merah turun ke zona orange. Artinya kita turun status daerah dengan resiko terdampak COVID-19 tertinggi, menjadi daerah resiko sedang,’’ terang Walikota.
Walikota menegaskan, dengan penurunan status ini, menunjukkan bahwa upaya pemutusan mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Ambon melalui PKM dan PSBB menampakkan hasilnya.
Walikota mengakui, sebuah kebijakan atau keputusan yang dibuat, tidak pernah seutuhnya diterima semua pihak. ‘’Tapi saya bangga, karena warga Ambon sangat peduli dan mengikuti anjuran pemerintah, walau memang belum semuanya, dan masih terdapat kekurangan disana-sini,’’ ujarnya.
Walikota menambahkan, jika PSBB tahap II ini bisa berjalan dengan baik, maka tidak tertutup kemungkinan, Kota Ambon juga akan turun level ke zona kuning atau daerah resiko terdampak rendah. ‘’Kita juga harus terus meningkatkan kewaspadaan, agar jangan kita terperosok lagi ke zona merah. Ini pekerjaan berat kita kedepan,’’ demikian Walikota.
Diketahui, dari 514 Kabupaten/Kota di Indonesia, sebanyak 43 Kabupaten/Kota masuk dalam zona hijau (tidak ada kasus baru), 175 Kabupaten/Kota dengan resiko rendah atau zona kuning, 180 Kabupaten/Kota berada pada resiko sedang dan 55 Kabupaten/Kota dengan resiko tinggi dan 61 Kabupaten/Kota yang tidak terdampak.(ALFIAN/MCAMBON)
AMBONKITA.COM,- Tidak seperti di daerah lainnya yang melakukan aksi unjuk rasa, peringatan hari buruh internasional…
AMBONKITA.COM,- Jantje Wenno, bakal calon Wali Kota Ambon, melalui utusannya resmi mendaftar di DPC PDIP…
AMBONKITA.COM,- Indosat mencatat terjadi peningkatan trafik data yang signifikan sebesar 27,1% pada kuartal pertama tahun…
AMBONKITA.COM,- DPRD Provinsi Maluku menilai duet kepemimpinan Gubernur Murad Ismail dan Wakil Gubernur Barnabas Orno…
AMBONKITA.COM,- Penjabat Gubernur Provinsi Maluku, Sadali Ie, melakukan kunjungan silaturahmi ke Kepala Kepolisian Daerah Maluku…
AMBONKITA.COM,- Anggota DPRD Provinsi Maluku yang dipimpin langsung oleh Ketua Benhur G. Watubun, menemui Kepala…