Categories: DaerahkuMaluku

Panas Pela “Mansamanuey dan Yapiopatai” di Desa Waraloin Seram Barat

Share

AMBONKITA.COM,- Pemerintah Desa Waraloin, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menggelar acara adat Panas Pela “Mansamanuey dan Yapiopatai”.

Panas Pela yang diikuti 12 Desa Persekutuan Adat “Mansamanuey dan Yapiopatai” ini disaksikan seluruh masyarakat.

Gubernur Maluku dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno, mengatakan, budaya pela merupakan suatu sistem persaudaraan sejati antar dua masyarakat adat atau lebih.

Pela juga merupakan budaya perekat hidup antar umat beragama yang rukun, karena menjunjung tinggi nilai dan norma baku yang hidup dalam masyarakat adat.

“Panas pela merupakan tradisi budaya perekat hubungan persaudaraan bagi masyarakat adat Maluku,” katanya.

Pela pada dasarnya adalah perjanjian perdamaian. Oleh karenanya, upacara ini umumnya bermaksud untuk menghidupkan ingatan pada masa lampau. Juga sekaligus mensakralkan kembali hubungan yang sejak lama telah dijalin antara desa atau negeri. Hal tersebut sebagaimana yang saat ini dilakukan masyarakat adat Mansamanuey dan Yapiopatai.

Adat dan tradisi panas pela merupakan rangkaian aktivitas pela dan gandong. Ini dapat dikatakan sebagai pranata yang berfungsi sebagai ikatan hubungan persaudaraan antara seluruh penduduk dari dua negeri atau lebih berdasarkan adat.

“Juga dapat menunjuk pada ikatan persaudaraan antar negeri Kristen/Islam maupun antar negeri negeri Islam dengan Kristen,” ujarnya.

Hubungan persaudaraan ini, kata Barnabas, juga dikenal sebagai gandong atau kakak dan adik kandung. Sebab kedua masyarakat negeri mengakui bahwa mereka berasal dari satu keturunan atau datuk yang sama. Sehingga makna mendalam yang dapat dipetik dari proses “Angkat Pela” adalah kesadaran untuk bersatu dan upaya perdamaian secara permanen.

Makna inilah yang seharusnya disikapi seluruh warga masyarakat dari 12 desa persekutuan adat Mansamanuey dan Yapiopatai maupun masyarakat Maluku pada umumnya.

“Sebagai Upu Latu Maluku, saya merespons positif kegiatan ini sebagai upaya mengingatkan kembali generasi sebelum ini, generasi saat ini maupun generasi yang akan datang, tentang ikatan yang telah dibuat oleh para leluhur, saling mengenal hingga muncul persatuan yang saling menghormati dan membantu,” pintanya.

Penulis: Husen Toisuta

Recent Posts

DPRD Maluku Gelar Rapat Paripurna Penyerahan LHP BPK Atas Laporan Keuangan Pemda Provinsi 2023

AMBONKITA.COM,- DPRD Provinsi Maluku menggelar rapat paripurna untuk penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa…

05/06/2024

Ungkap Penyelundupan Senpi dan Amunisi, Kapolsek KPYS Bersama Anggotanya Dapat Penghargaan

AMBONKITA.COM,- Kapolsek Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso (KPYS) Ambon, AKP. Julkisno Kaisupy bersama sejumlah anggotanya mendapatkan…

05/06/2024

Kapolda Ingatkan Personel Tingkatkan Soliditas Internal dan Sinergisitas Instansi Terkait

AMBONKITA.COM,- Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif kembali mengingatkan personel untuk terus meningkatkan pelayanan masyarakat,…

05/06/2024

Berkas Pencalonan Bupati Buru Azis Hentihu Diterima PKS, PDIP, Gerindra dan PAN

AMBONKITA.COM,- Bakal Calon (Balon) Bupati Buru, Azis Hentihu, mengembalikan formulir pendaftaran atau resmi mendaftar di…

05/05/2024

Ketua AMKEI Ajak Warga Kei Bantu Jaga Kamtibmas

AMBONKITA.COM,- Ketua DPW Angkatan Muda Kei (AMKEI) Provinsi Maluku, Efendi Notanubun, mengajak seluruh masyarakat Kei…

05/02/2024

Buruh Gelar Syukuran dan Dialog, Peringatan May Day di Maluku Aman dan Damai

AMBONKITA.COM,- Tidak seperti di daerah lainnya yang melakukan aksi unjuk rasa, peringatan hari buruh internasional…

05/01/2024