AMBONKITA.COM,- Dinas Energi, Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Maluku memastikan masyarakat tidak perlu kuatir atas kekosongan minyak tanah yang sempat terjadi saat ini. Pasalnya, pertanggal 10 September 2022 pihaknya sudah memastikan stok bisa terpenuhi hingga tiga bulan ke depan.
Hal ini disampaikan Susilo, Sekretaris Dinas ESDM kepada Ambonkita.com melalui rilis via Whatsapp yang diterima Sabtu (10/09/2022).
Menurutnya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dan minyak tanah di tahun 2022 ini terjadi karena adanya pengurangan kuota yang dilakukan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas untuk Maluku.
Sebelumnya kuota minyak tanah di Maluku sebesar 104,778 KL namun BPH Migas mengurangi sebanyak 2.034 KL pada tahun ini jadi hanya 102, 744 KL.
Mengetahui ini, menurut Susilo, Gubernur Maluku Murad Ismail mengirim surat untuk mengembalikan kuota minyak tanah Maluku seperti pada tahun 2021 lalu.
BPH Migas langsung merespon surat Gubernur Maluku pertanggal 24 April 2022Â bernomor 540/119 itu dengan mengembalikan kuota BBM untuk Maluku tersebut. Â Sedangkan untuk jenis solar BPH Migas belum memberi respon.
Menurut Susilo, pihaknya sudah  melakukan koordinasi dengan OPD   terkait terutama Dinas Disperindag Provinsi dan Kota Ambon, serta  PT. Pertamina dan  Agen Penyalur Minyak Tanah untuk melakukan pemantauan  di lapangan guna memastikan pendistribusian berjalan dengan baik khususnya dari tingkat agen ke pangkalan-pangkalan yang terindikasi mengalami kekosongan  stok minyak tanah.
‘’Dengan adanya penambahan minyak tanah kini proses penyaluran minyak tanah sudah dilakukan di sejumlah wilayah yang mengalami kekosongan minyak tanah dan diawasi secara bersama-sama,’’jelas Susilo dalam rilis tersebut.
Menurutnya, rata-rata penyaluran minyak tanah  sebanyak 146 KL/hari, namun menghadapi kondisi saat ini PT. Pertamina melakukan extra drooping sejak awal bulan Agustus hingga September 2022 sebanyak 9.00 KL.
‘’ Extra drooping ini juga akan dilakukan pada tanggal 10 dan 17 September 2022 dengan jumlah volume sebanyak 325 KL,’’ungkap Susilo.
Data ESDM Ketersediaan Stok BBM pertanggal 10 September 2022 adalah minyak tanah sebanyak 16,900 KL untuk 110 hari, Pertalite sebanyak 28.800 KL untuk 151, bio solar sebanyak 17.000 KL untuk 18 hari, dan pertamax sebanyak 8.200 KL untuk 168 hari.
Susilo menyebutkan sesuai hasil pemantauan di lapangan,  kelangkaan minyak tanah yang terjadi disebabkan adanya pembelian yang berlebihan atau panicbuying oleh masyarakat.
‘’Ini terjadi karena masyarakat mendengar  informasi kebijakan pemerintah pusat untuk menaikan BBM, jadi kami himbau masyarakat agar tidak perlu melakukan pembelian berlebihan hingga kini pendistribusian tetap dilakukan agar tidak terjadi kekosongan, ’’ jelasnya.
Sementara itu sesuai hasil rapat, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Â Gubernur Maluku juga sudah menyurati Kementrian ESDM RI nomor 541/2368 tanggal 23 Agustus 2022 tentang percepatan program konversi minyak tanah ke gas elpigi ukuran tiga kilogram namun hingga kini juga belum mendapat respon. (IS)
Discussion about this post