AMBONKITA.COM,– Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, yang jatuh pada 10 Oktober, puluhan anak muda yang tergabung dalam Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) ranting IV Halong, Kota Ambon menggelar diskusi.
Sekitar 25 anak muda berinisiatif berdiskusi dengan tema yang cukup dekat dengan keseharian mereka dan selalu terjadi dalam kehidupan anak muda masa kini, yakni ‘Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur’
Bertempat di Terascoffee Kawasan Soabali Kota Ambon, Minggu (10/10/2021), diskusi berlangsung seru, karena menghadirkan psikolog muda, Arcristhea Amahoru, S.Psi, M.Psi yang merupakan master psikologi lulusan Semarang.
Dalam materi yang disampaikan, Thea demikian panggilan sehari-harinya mengatakan insecure adalah perasaan tidak aman. Dengan kata lain, seseorang akan merasa ada suatu hal yang kosong dan berusaha untuk mengisinya dengan berbagai cara.
“Perasaan cemas, tidak mampu, dan kurang percaya diri yang membuat seseorang merasa tidak aman. Akibatnya, seseorang yang insecure bisa saja merasa cemas, selalu menanyakan pendapat orang lain tentang dirinya, atau justru berusaha memamerkan kelebihannya,’’ terang Thea.
Perasaan tidak aman atau insecure merupakan sesuatu yang sebenarnya normal terjadi. Namun, pada sebagian orang, perasaan insecure ini terjadi terus-menerus. Dan hal bisa berbahaya.
Menurut Thea ada banyak sebab orang menderita insecure, diantaranya mengalami kegagalan atau penolakan, mendapatkan penilaian kurang baik dari orang lain, menginginkan segala sesuatu berjalan sempurna (perfeksionis).
“Namun jika kita bisa mengubah rasa insecure menjadi rasa bersyukur maka dengan sendiri perasaan cemas berlebihan ini dapat berubah menjadi perasaan syukur karena kedekatan kita dengan Tuhan, caranya cintai diri sendiri dan mengutamakan diri sendiri, ‘’tegas Thea.
Diskusi yang berlangsung dua jam ini disambut antusias peserta, dengan pertanyaan-pertanyaan menarik selama sesi tanya jawab.
Menurut Ketua AMGPM Ranting IV Halong, Esti Tamaela, diskusi yang dilaksanakan ini merupakan cara agar anak muda mengenali dirinya dan tetap bersyukur atas setiap kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
‘’Kenapa tema ini yang dipilih, karena hal ini lekat dengan kehidupan anak muda masa kini di jaman globalisasi yang bisa menggerus rasa percaya diri seseorang, sehingga kami merasa penting mengangkat tema ini dalam peringatan hari Kesehatan Mental tahun ini, ‘’ jelas Esti.
Penulis : Insany Syahbarwaty