“Karena seperti hukum alam bahwa kenaikan BBM ini biasanya dibarengi dengan kenaikan harga bahan pokok di pasar. Hal ini diperparah dengan kondisi gaji atau upah yang sebetulnya perlu ditingkatkan lagi,” kata dia.
Untuk menjawab hal itu, Latuconsina mengaku dinas Nakertrans saat ini sedang mengantisipasi beberapa hal terkait kenaikan BBM tersebut. Salah satunya yakni berkoordinasi dengan teman-teman serikat buruh.
“Koordinasi dilakukan untuk mensosialisasikan rencana pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja agar mendapat Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada rekan-rekan buruh. Sehingga diharapkan dapat membantu,” katanya.
Dari berbagai paparan narasumber terkait antisipasi dampak kenaikan BBM tersebut, para peserta yang hadir dari KSBSI Maluku, BEM Nusantara Maluku, KAMMI Maluku, IMM Maluku, Badko HMI, GMKI Maluku, dan Ormas lainnya melayangkan kritikan dan masukan terkait kenaikan BBM tersebut.
Umumnya kritikan dan masukan disampaikan kepada Pertamina mengenai harga BBM yang tidak sama. Mereka menginginkan agar diberlakukan BBM Satu Harga di Maluku, dan lain sebagainya.
Sebagian peserta juga memberikan apresiasi kepada Polda Maluku yang berhasil mengungkap kasus penimbunan, pengoplosan dan penyelundupan BBM bersubsidi seperti minyak tanah dan solar.
Editor: Husen Toisuta
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Discussion about this post