AMBONKITA.COM,-Mulai Senin Kota Ambon resmi menjalankan PSBB transisi dan mengakhiri PSBB jilid II. Warga kota yang telah menanti hampir seminggu kini sudah dapat mengakses sejumlah ruang publik dan sosoial lainnya. Meski masih dalam aturan dan protokol kesehatan ketat yang diterapkan.
Walikota Ambon Richard Louhenapessy memberi penjelasan terkait itu pada Sabtu sore (18/7/2020) di Hotel Marina Ambon. PSBB transisi ini didasari atas banyak kemajuan dari penerapan PSBB I dan II. Hasilnya baik terlihat pada angka kesembuhan transmisi dan paparan yang turun drastis. Saat ini juga tersisa hanya 2 wilayah dari 4 wilayah sebelumnya yang tercatat masuk wilayah risiko tinggi atau sederhana dipahami dengan istilah zona merah.
“Dari hasil kajian gugus tugas kita simpulkan bahwa, PSBB kedua ini banyak kemajuan yang kita capai terutama secra medis dalam kaitan perkembangan covid-19 di Ambon,” paparnya usaI rapat koordinasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Ambon terkait evaluasi PSBB di Hotel Marina, Sabtu sore.
Richard menyatakan dengan keberhasilan itu, mulai Senin pemkot akan memulai yang namanya PSBB transisi secara menyeluruh. Pemerintah membuka ruang yang besar dan luas agar pergerakan ekonomi agar berjalan di kota. Akses terhadap ruang perjumpaan, sosialisasi dan usaha-usaha yang tutup selama 4 minggu kembali aktif.
Yang paling banyak dinanti seperti warung makan, restoran, cafe kembali dibuka. Mereka juga tidak hanya melayani take away tapi pelanggan yang ingin makan di tempat. “Resto buka tapi harus 50 persen dari kapasitas tampung. Jadi kalau jumlah meja 20 ya jadi 10 saja. Boleh buka dan makan di tempat,” jelasnya lagi.
Sementara tempat-tempat yang belum diizinkan beropersai yakni salon, pusat olahraga dan barbershop. Kegiatan sosial budaya, hajatan dan lainnya tetap ada pembatasan waktu. Meski begitu dia mengingatkan bahwa ‘keleluasaan’ ini tetap ada batasnya. Pemberlakuan jam operasional tetap ada. untuk itu dalam penerapan PSBB transisi, pengawasan akan lebih ditingkatkan.
“Ada pembatasan karena tujuan pelaksanaan itu untuk batasi pergerakan masyarakat. virus ini berkembang kan karena ada pergerakan. Tapi kita tetap berikan ruang aktivitas sosial lebih besar,” tegas politisi partai Golkar itu.(PRISKA BIRAHY)
Discussion about this post