AMBONKITA.COM,- Air bersih merupakan kebutuhan primer masyarakat. Di Kota Ambon, persoalan air bersih masih ditemukan dan dikeluhkan masyarakat, salah satunya di kawasan Galunggung RT 004 Desa Batu Merah, Kota Ambon.
Tak sedikit warga menggantungkan kebutuhan air bersih dengan membeli melalui mobil tangki. Harganya relative mahal. Bahkan ada yang terpaksa mengambil air bersih dengan jarak tempuh kurang lebih 500 meter.
Ketua RT 004 Afandi Wakano mengaku, problem air bersih bagi warganya sudah lama terjadi. Pemerintah Kota Ambon sempat hadir memberikan solusi dengan memfasilitasi warga pada RT 001—004. Hanya saja, ketika akan sampai pada RT 004, pelaksana program dari Pemkot mengaku kehabisan pipa.
Kondisi ini tak terselesaikan hingga adanya dukungan dan bantuan dari Anggota DPRD Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifudin, Sekretaris DPW PPP Maluku. Warga kini merasa lega.
“Memang dulu ada program dari pemerintah kepada masyarakat di Galunggung. Namun, saat programnya jalan, RT001-RT003 sudah dialiri, giliran ke RT004 alasanya kehabisan pipa. Dan, warga harus membeli air,” akui Afandi, Kamis malam (7/8/2025).
Afandi menekankan, dukungan Rovik Afifudin, Aleg Dapil Kota Ambon ini sangat membantu masyarakat. Bantuan ini menjadi berkah dan telah dinikmati warga RT 004 Galunggung.
“Jadi saat itu, saya datang ke Bang Rovik mendiskusikan persoalan keterbatasan air bersih. Apalagi warga benar-benar menaruh harapan agar persoalan krusial ini bisa diatasi. Alhamdulillah, melalui aspirasi, kami diberikan anggaran untuk mewujudkan asa masyarakat,” ungkapnya.
Sesepuh dan tokoh masyarakat RT 004, A Kubangun dihadapan masyarakat menegaskan, Rovik Afifudin merupakan tipikal wakil rakyat yang peduli terhadap masyarakat. Persoalan rakyat dengan tanggap diselesaikan. Bukan hanya soal air bersih, tetapi komitmen perjuangan dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih. Air telah dinikmati masyarakat. Saya tegaskan bahwa Bapak Rovik adalah benar-benar wakil rakyat. Yang peduli terhadap masalah masyarakatnya,” tegas Kubangun.
Kubangun menitipkan harapan agar Rovik tetap berjuang untuk kepentingan masyarakat dan umat di Maluku.
“Alhamdulillah air juga sudah digunakan jemaah di masjid. Saya berharap bapak Rovik terus berjuangan untuk ummat,” harapnya.
Rovik yang hadir dalam kegiatan penyerahan program sumur bor yang berasal dari aspirasi DPRD mengaku, sejak melakukan reses di Galunggung Desember 2024 lalu, persoalan air bersih yang menjadi kebutuhan pokok warga, memang telah diniatkan untuk diselesaikan.
“Sejak awal saya sudah niat agar masalah masyarakat ini bisa diselesaikan. Apapun caranya. Saya yakin, setiap niat yang baik, akan berdampak pada hasil yang positif. Dan, alhamdulillah tahun ini warga bisa menikmati,” akui Rovik.
Persoalan air bersih warga, diakui Rovik tak boleh dikerjakan pihak ketiga. Pertama, logika bisnis akan digunakan untuk mencari keuntungan dan pasti berdampak terhadap kualitas pekerjaan. Project air bersih harus dikerjakan dengan pondasi solidarity, kebersamaan dan kemanusiaan.
“Memulai dari proses reses saya sudah niatkan agar air bagi masyarakat harus diselesaikan, tapi tak boleh dikerjakan kontraktor. Karena cari untung. Air untuk warga jangan di kapitalisasi. Karena kepentingan air untuk kemanusiaan,” paparnya.
Wakil Rakyat dua periode itu menyebut, keadilan dan kepercayaan menjadi landasan untuk mengelola kepentingan publik.
“Landasan mengelola kepentingan publik adalah keadilan dan kepercayaan. Untuk kegiatan ini, anggap saja masyarakat memperoleh dua hal: air bersih dan amal jariyah. Karena dinikmati warga disekitarnya,” lanjutnya.
Rovik sempat menapaktilas kehidupan pribadinya. Rovik muda, tinggal di Kawasan Air Salobar. Daerah yang juga kesulitan air bersih. Saban hari, Rovik beserta dua saudaranya harus mengambil air di kawasan rendah. Satu perjuangan yang cukup menguras batin.
Bukan hanya Rovik muda yang bergelut dengan air bersih setiap harinya, tetapi juga para ibu-ibu yang bolak-balik mengangkut air di atas kepala.
Sejak saat itu, Rovik mengaku, persoalan air menjadi kewajibannya untuk diselesaikan. Dipermudah bagi masyarakat, terutama para ibu agar tidak lagi menandu air dengan jarak yang jauh. Karena beresiko pada kesehatan, kaki, punggung dan mata.
Editor: Husen Toisuta
BACA BERITA TERKINI AMBONKITA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS