AMBONKITA.COM,- Kebakaran menimpa ruangan akademik pada gedung FKIP Universitas Pattimura (Unpatti), Kota Ambon, Maluku, Selasa (11/4/2023) pagi.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran. Dugaan sementara, api berasal dari hubungan arus pendek listrik (korsleting) pada blower AC ruangan itu.
PS. Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, IPDA Janete S. Luhukay, mengatakan, kebakaran diketahui pertama kali oleh Abdul. Mahasiswa 27 Tahun ini pertama kali mendengar bunyi letusan dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Saat itu saksi sementara tidur di sekretariat Padis Unpatti yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kebakaran,” kata Janet.
Mendengar mendengar bunyi letusan, Abdul yang penasaran bergegas menuju TKP. Ia kemudian melihat kobaran api dari dalam ruangan akademik.
“Saat melihat kobaran api dari dalam ruangan akademik, saksi kemudian berteriak meminta pertolongan,” ungkapya.
BACA JUGA:Â Usut Kontainer Beracun, 14 Saksi Diperiksa di Namlea dan Makassar
Tak lama berselang, security yang berjaga di fakultas kedokteran tiba di lokasi kebakaran. Ia langsung menendang pintu ruangan yang sementara tertutup. Setelah pintu ruangan dibuka Abdul melihat kondisi api yang sudah membesar.
“Saksi kemudian menuju ke jalan raya dan meminta pertolongan di warga sekitar untuk menghubungi petugas kebakaran,” jelasnya.
Kurang lebih 1 jam setelah kebakaran terjadi, 4 unit mobil Damkar kota Ambon tiba di TKP dan langsung berupaya memadamkan api.
“Api berhasil dipadamkan, kemudian pihak Damkar mengecek asal percikan api dan memastikan bahwa api sudah padam, sehingga dilakukan pendinginan, dan beberapa saat kemudian meninggalkan TKP,” jelasnya.
Ipda Janet mengaku aparat kepolisian yang mendatangi TKP kemudian melakukan pengamanan, demi kepentingan penyelidikan. Sejumlah saksi juga dimintai keterangannya terkait insiden itu.
“Kerugian material satu unit ruangan akademik hangus terbakar dan diperkirakan kerugian ditaksir mencapai sekitar puluhan juta. Penyebab kebakaran diduga oleh arus pendek listrik pada blower AC,” pungkasnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post