Categories: Hukum Kriminal

Sakit Hati Diputusin, Pemuda Ambon Ini Sebar Konten Porno Pacar di FB

Share

AMBONKITA.COM,- YR alias Yoel, warga Kompleks Batu Gantong, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, kini meringkuk di rumah tahanan Polda Maluku. Pemuda 26 tahun itu dibui lantaran menyebar konten porno MFS, bekas pacarnya di media sosial facebook (FB).

Yoel dibekuk tim Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku. Ia diciduk saat sedang berada di kediamannya. Penangkapan Yoel sebenarnya telah berlangsung sejak Kamis (7/4/2022) lalu.

“Motif pelaku ini karena merasa sakit hati karena dicaci maki oleh korban, kemudian diputusi dan diblokir pada kontak,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Rum Ohoirat di Ambon, Rabu (13/4/2022).

Karena merasa sakit hati, tersangka kemudian membuat tiga akun palsu atau fake account di FB. Dari tiga akun yang dibuat itu, tersangka menyebarkan konten pornografi milik korban.

“Beredarnya konten porno korban membuat korban merasa malu dan marah. Korban lalu melaporkan kasus itu ke polisi,” ungkap Rum.

Korban dan tersangka sendiri diketahui sempat berhubungan dekat (pacaran) sejak 2018 silam. Korban lalu berangkat ke Makassar untuk melanjutkan studinya. Hubungan keduanya kemudian berlangsung melalui komunikasi via telepon (telepon dan video call).

“Selama hubungan jarak jauh, tersangka sering meminta korban mengirimkan fotonya (konten porno) dan VCS (video call sex). Tersangka selalu melakukan tangkapan layar / screenshot terhadap panggilan VCS tersebut,” katanya.

Baca juga: Polisi Lakukan Trauma Healing untuk Anak-anak Warga Kariu

Hubungan korban dan tersangka mulai merenggang pada tahun 2021. Korban mengakhiri hubungannya dengan tersangka.

Merasa sakit hati, pada Maret 2021, tersangka mulai mengancam akan menyebar konten porno korban melalui whatsaap. Selanjutnya saat tersangka berada di Fakfak, Papua Barat, pada Juli 2021, ia membuat akun palsu atas nama Namlea Tuhaha. Akun ini menggunakan foto profil korban.

“Satu bulan kemudian tersangka mengganti nama akun itu dengan nama lengkap korban. Tersangka lalu membuat postingan dengan status – status yang mencemarkan nama baik korban,” jelasnya.

Lantaran tidak terima, korban melalui tantenya melaporkan tersangka di Polres Fakfak, Polda Papua Barat, pada 28 September 2021.

“Saat menerima laporan, tersangka sempat diamankan oleh pihak kepolisian setempat,” tambah Rum.

Juru bicara Polda Maluku itu mengaku, selama ditahan 1×24 jam, tersangka kemudian dilepas. Sebab, korban bersama saksi – saksi baru tiba di Fakfak satu bulan kemudian.

“Korban dan saksi-saksi baru diambil keterangannya pada 28 Oktober 2021. Sementara penyidik Polres Fakfak tidak bisa mengamankan terlapor melebihi 1×24 jam dan hanya dilakukan wajib lapor,” jelasnya.

Selama wajib lapor, ayah tersangka jatuh sakit di Kota Tual, Maluku. Tersangka yang mendengarnya kemudian berangkat ke Tual. Di sana, tersangka kembali membuat 2 akun palsu atas nama lengkap dan foto korban.

“Di Tual tersangka kembali memposting foto dan video porno korban pada dinding FB dan Story FB dimaksud,” terangnya.

Tak sampai di situ saja, tersangka yang kembali ke Ambon pada Desember 2021, juga memposting konten porno milik korban. Postingan tersangka disebar sambil menandai lima orang saksi yang merupakan teman-teman korban.

“Dan kami mulai menyelidiki kasus itu setelah menerima pelimpahan laporan korban dari Polres Fakfak tanggal 20 Desember 2021,” tambah Rum.

Setelah menerima laporan pelimpahan, kasus itu kemudian ditelusuri. Tersangka akhirnya berhasil ditangkap saat berada di rumahnya.

Kini, lanjut Rum, tersangka sudah dijerumuskan ke dalam rumah tahanan Polda Maluku. Ia dijerat menggunakan pasal 29 jo pasal 4 ayat (1) huruf (d) dan (e) UU RI No.44 tahun 2008 tentang Pornografi dan/atau pasal 45 ayat (1) jo pasal 27 ayat (1) UU RI No.19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) jo pasal 64 KUHPidana.

“Kami menghimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam bermedsos. Jangan terperdaya dengan iming-iming dari akun yang tidak dikenal, atau bahkan yang dikenal sekalipun, untuk mengirim gambar-gambar tak senonoh. Karena gambar itu, nantinya akan menjebak kita sendiri,” imbaunya.

Rum juga mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Sebab, jika postingan yang disebar di medsos dan merugikan orang lain, maka urusannya dapat dibawa ke ranah hukum.

“Apabila ada yang merasa dirugikan dengan postingan-postingan yang merugikan pribadi, maka sudah pasti dilaporkan ke Polri. Dan sekali lagi kami sampaikan bahwa biar menggunakan akun palsu sekalipun, kami bisa dengan mudah menemukannya,” ingatnya.

Editor: Husen Toisuta

Recent Posts

Ketua AMKEI Ajak Warga Kei Bantu Jaga Kamtibmas

AMBONKITA.COM,- Ketua DPW Angkatan Muda Kei (AMKEI) Provinsi Maluku, Efendi Notanubun, mengajak seluruh masyarakat Kei…

05/02/2024

Buruh Gelar Syukuran dan Dialog, Peringatan May Day di Maluku Aman dan Damai

AMBONKITA.COM,- Tidak seperti di daerah lainnya yang melakukan aksi unjuk rasa, peringatan hari buruh internasional…

05/01/2024

Kandidat Wali Kota Ambon Jantje Wenno Resmi Daftar di PDIP

AMBONKITA.COM,- Jantje Wenno, bakal calon Wali Kota Ambon, melalui utusannya resmi mendaftar di DPC PDIP…

04/30/2024

Trafik Data dan Jumlah Pelanggan Indosat di Maluku Meningkat

AMBONKITA.COM,- Indosat mencatat terjadi peningkatan trafik data yang signifikan sebesar 27,1% pada kuartal pertama tahun…

04/30/2024

Kepemimpinan Murad – Orno Dinilai DPRD Maluku “Gagal”

AMBONKITA.COM,- DPRD Provinsi Maluku menilai duet kepemimpinan Gubernur Murad Ismail dan Wakil Gubernur Barnabas Orno…

04/30/2024

Penjabat Gubernur Maluku Temui Kapolda

AMBONKITA.COM,- Penjabat Gubernur Provinsi Maluku, Sadali Ie, melakukan kunjungan silaturahmi ke Kepala Kepolisian Daerah Maluku…

04/30/2024