AMBONKITA.COM-Bupati Seram Bagian Timur (SBT) Abdul Mukti Keliobas menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2019 dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten SBT pada Rabu, (8/7/2020). Dalam forum yang digelar melalui video conference ini,  Bupati Abdul Mukti Keliobas menjelaskan pencapain kinerja Pemerinta Daerah (Pemda) selama satu tehun berjalan.
Menurut Bupati, pencapaian sarana pembangunan dan kinerja dalam pelaksanaan program kegiatan tahun 2019, menjadi bagian penting yang harus dipertanggungjawabkan untuk menegaskan komitmen terhadap akuntabilitas kinerja pemerinta daerah.
Terkait pencapaian di tahun keempat pemerintahan ini, dalam LKPJ 2019 itu kata Buapti, kemajuan satu daerah juga dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusianya (IPM). Yang mencerminkan pencapaian kemajuan di bidang pendidikan dan kesahatan.
Bupati menguraikan pada tahun 2019, Kabupaten SBT memiliki 328 unit sekolah negeri dan swasta. Terdiri dari 97 unit TK, 147 unit SD, 54 unit SMP, 22 unit SMA dan 8 unit SMK. Sementara jumlah murid pada itu sebanyak 29.548 siswa. Lanjut Bupati terdiri dari 18.309 siswa SD, 5.713 siswa SMP, 4.196 siswa SMA DAN 1.330 siswa SMK.
“Sementara untuk jumlah guru di tahun 2019 sebanyak 1.962. Masing-masing diantaran, 1.059 guru SD, 516 guru SMP, 282 guru SMA dan 105 guru SMK,” tutur Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas, dihadapan pimpinan dan anggota DPRD SBT saat menyampaikan LKPJ 2019 dari pandopo melalui video conference.
Sementara di bidang kesehatan, Bupati mengatakan di tahun 2019 telah dibangun dua unit rumah sakit, 22 unit puskesmas, 70 unit puskesmas pembantu, 239 untuk posyandu, 5 unit puskesdes dan 1 unit klinik.
“Untuk jumlah tenaga medis di di Kabupaten SBT duli tahun 2019 sebanyak 9 dokter umum, 4 dokter gigi, 1 dokter spesialis, 84 bidan, 204 perawat umum dan 2 perawat gigi,” kata Bupati.
Lewat video conference itu Bupati mengakui banyak hal yang belum ditangani secara optimal pada empat tahun kepemimpinannya.”Baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan, pelayanan kepada masyarakat, Penaggulangan kemiskinan, keterisolasian, pengangguran, pelayanan pendidikan dan kesehatan,” ucap Bupati.
Karena itu kata Bupati, pemerintah daerah terus berupaya untuk meminta perhatian pemerintah provinsi, pemeritah pusat, agar Kabupaten SBT diprioritaskan dalam alokasi anggaran pembangunan. “Karena mengingat kita masih cukup tertinggal dengan daerah kabupaten kota lainnya di Maluku,” akui Bupati. (Sofyan Kastela)
Discussion about this post