AMBONKITA.COM,- Masyarakat 6 desa di Kecamatan Pulau Panjang, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), kini boleh bernafas lega. Pasalnya, sejak Indonesia merdeka puluhan tahun silam, warga setempat akhirnya bisa menikmati listrik dari PLN untuk pertama kalinya.
Komitmen PLN untuk menerangi hingga ke pelosok negeri terus berlanjut. Jelang bulan Ramadan, perseroan kembali berhasil melistriki 6 desa di Kecamatan Pulau Panjang, Kabupaten SBT, Maluku, Senin (28/3/2022).
Ke-6 masyarakat desa yang baru dapat merasakan kebutuhan listrik adalah Desa Pulau Panjang, Ruku-Ruku, Perik Basaranggi, Magat, Lalasa dan Argam. Adapun biaya investasi yang sudah dikeluarkan yaitu senilai Rp 6,9 miliar untuk melistriki 443 rumah warga di 6 desa tersebut.
Dana dalam melistriki daerah yang masuk kategori Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) ini bersumber dari dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Adams Yogasara, menuturkan, pihaknya optimis kehadiran listrik dapat menggerakkan perekonomian warga, sehingga bisa memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami bersyukur berkat dukungan masyarakat dan stakeholder, listrik dapat teraliri di desa-desa tersebut. PLN berkomitmen untuk melistriki desa demi desa di daerah 3T untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat luas, dan anak-anak dapat belajar di malam hari,” harap Adams dalam rilisnya yang diterima AmbonKita.com, Kamis (31/3/2022).
Baca juga:Â Kunjungi Masjid dan Gereja Tua, Kapolda Akui Toleransi di Maluku sudah sejak Lama
Senada, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Masohi, I Made Agus Dwi Putra, mengaku, untuk melistriki 443 rumah warga di 6 desa itu, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 12,7 kilo meter sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 2,81 kms dan 6 unit gardu distribusi berkapasitas 400 kilo volt ampere (kVA) dengan total investasi senilai Rp 6,9 miliar.
“Tentunya dalam membangun jaringan kelistrikan untuk melistriki desa-desa ini tidaklah mudah. Berbagai tantangan dihadapi oleh Tim PLN, terutama tantangan geografis dengan medan yang sulit, tim harus menyeberangi lautan luas dari satu pulau ke pulau lainnya dan tentu saja menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Semua ini tetap dijalani dengan semangat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat,” tegas Made.
Untuk menuju Pulau Panjang, diperlukan perjalanan sekitar 10 jam dari Kota Masohi atau sekitar 15 jam dari Ambon menuju Bula, Ibu Kota Kabupaten SBT. Kemudian dari Bula perjalanan dilanjutkan menggunakan kapal laut selama 12 jam menuju Pulau Gorom. Kemudian dilanjutkan menggunakan longbout selama 1 jam menuju Pulau Panjang.
“Apalagi pada bulan tertentu kerap terjadi gelombang laut yang relatif tinggi bahkan bisa menunda keberangkatan kapal laut jika ada larangan berlayar karena cuaca,” tambahnya.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten SBT, Abdullah Kelilauw, mengapresiasi kerja keras PLN dalam menghadirkan listrik di desa-desa itu.
“Sebagai putra daerah Pulau Panjang saya sangat merasa bahwa ini sebuah anugerah yang hadir untuk kita sebagai masyarakat Pulau Panjang. Oleh karena itu kami ucapkan terima kepada PLN. Aset ini harus kita jaga bersama seluruh masyarakat Pulau Panjang.” ucapnya.
Apresiasi atas upaya PLN juga disampaikan Kepala Kecamatan Pulau Panjang, Muh. Abidin Kilkoda. Ia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah menghadirkan listrik di daerah yang dipimpinnya.
“Selaku pribadi, Kepala Wilayah dan Pemerintah Daerah Kabupaten SBT, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada PLN karena telah menghadirkan penerangan di Kecamatan Pulau Panjang. Dengan hadirnya listrik PLN maka masyarakat Pulau Panjang hari ini dan ke depannya akan terus diterangi oleh PLN dan sudah bisa menikmati listrik dengan baik,” ujarnya.
Sebelum mendapatkan aliran listrik PLN, Abidin mengatakan bahwa masyarakat menggunakan genset pribadi untuk penerangan sehari-hari.
“Dengan demikian ini bisa membantu menghemat pengeluaran rutin masyarakat yang tentunya lebih murah dengan menggunakan listrik PLN,” pungkasnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post