AMBONKITA.COM,- Sepanjang Tahun 2024, Badan SAR Nasional (BASARNAS) Ambon berhasil menyelamatkan 280 orang dalam operasi SAR di wilayah provinsi Maluku. Sementara 19 lainnya ditemukan meninggal dan 34 dinyatakan hilang sampai saat ini.
Ratusan nyawa diselamatkan dalam 70 operasi SAR yang dilakukan sejak Januari – 27 Desember 2024. 52 diantaranya kejadian kecelakaan kapal, dan 18 lainnya Kondisi yang Membahayakan Manusia (KMM).
Demikian disampaikan Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah, melalui press release yang disampaikan di atas KN SAR 235 Abimanyu yang berlabuh di Pelabuhan Hurnala, Tulehu, Jumat (27/12/2024).
“Selama tahun 2024 kami melaksanakan 70 operasi SAR. Saat ini masih ada lagi satu operasi SAR yang kami lakukan, dimana satu orang nelayan masih dalam pencarian, karena kami baru dapat informasi tadi pagi, jadi kalau ditambah hari ini maka operasi SAR yang kami lakukan sebanyak 71 kasus, dan kami harapkan tidak terjadi lagi,” harap Arafah yang didampingi Wakabasarnas dan Kabag Ops Basarnas Ambon.
Untuk kecelakaan kapal, yang ditangani sebanyak 52 kasus. Selama operasi, Basarnas Ambon berhasil menemukan sebanyak 279 orang. 271 diantaranya ditemukan dalam kondisi selamat di laut, sementara 8 lainnya sudah dalam keadaan meninggal dunia.
“Selain korban yang ditemukan baik dalam keadaan selamat dan meninggal dunia, sampai saat ini juga tercatat sebanyak 29 orang masih dinyatakan hilang,” tambahnya.
Sementara untuk operasi SAR terhadap kondisi membahayakan manusia atau KMM, Basarnas Ambon telah menjalankan sebanyak 18 operasi. 20 diantaranya ditemukan baik dalam kondisi selamat maupun sudah tak bernyawa di laut maupun di hutan.
“Untuk operasi KMM, sebanyak 9 orang ditemukan selamat, sementara 11 lainnya ditemukan meninggal dunia. Dan yang masih hilang itu 5 orang,” tambahnya.
Kepada berbagai pihak yang telah mendukung operasi SAR selama ini, Alumni SMA Negeri 3 Ambon ini menyampaikan terima kasih.
“Kami terbantu dengan informasi valid dari rekan-rekan media, TNI, Polri, dinas perhubungan, dinas kesehatan, serta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Maluku. Peran media sangat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan mempercepat upaya penyelamatan,” ungkap dia.
Maluku adalah daerah Kepulauan. Dengan demikian terdapat kendala selama operasi yaitu keterbatasan armada dan juga personel.
Untuk melayani Maluku dengan luas lautan 94 persen lebih, Basarnas Ambon hanya memiliki Kapal Negara (KN) Kelas II, seperti KN SAR 235 Abimanyu dan KN SAR 242 Bharata, serta didukung oleh 6 unit RIB (Rigid Inflatable Boat) dan rubber boat.
“Luas wilayah laut Maluku yang sangat besar memerlukan penambahan armada kapal kelas II. Saat ini, satu kapal harus melayani beberapa wilayah, sehingga operasional menjadi kurang optimal,” jelasnya.
Sementara jumlah personel Basarnas Ambon adalah 96 orang. Mereka tersebar di 4 Pos SAR dan 2 Unit di Maluku. Masing-masing pos SAR hanya ditempati 6 personel. Sementara krew kapal masing-masing 11 personel.
“Meski dengan keterbatasan ini, kami tetap bekerja secara optimal dalam melaksanakan operasi SAR baik pencarian maupun pertolongan,” pungkasnya.
OPERASI SAR MENURUN
Dibanding tahun sebelumnya, tahun ini operasi SAR mengalami penurunan.
Tahun 2023, tercatat 1 kecelakaan pesawat udara. Seluruh penumpang dinyatakan selamat dengan jumlah 5 orang. Sementara kecelakaan kapal tercatat sejumlah 59 operasi SAR.
“Untuk kecelakaan kapal terdapat 407 orang selamat, 4 meninggal dunia dan 15 orang dinyatakan hilang,” ungkapnya.
Tahun lalu juga terjadi 1 kali bencana. Sebanyak 50 orang berhasil diselamatkan. Sedangkan peristiwa KMM yang terjadi 12 kasus. 3 orang ditemukan selamat, 7 meninggal dunia dan 2 orang dinyatakan hilang.
“Jadi tahun 2023 itu operasi SAR yang kami lakukan sebanyak 73 kasus, di banding tahun ini turun. Sementara tahun 2022 operasi SAR yang kami lakukan sebanyak 60 kasus,” pungkasnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post