AMBONKITA.COM,- Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Kominfo dan Persandian, mengklaem telah berhasil menangkal sebanyak 20 berita hoax mengenai penyebaran covid-19.
Puluhan informasi yang sempat menyesatkan masyarakat tersebut terjadi sejak Februari 2020 hingga Agustus 2021. Tiga diantaranya dibawa ke ranah hukum.
Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon, Joy R. Adriaansz, mengatakan, saat ini hoax masih menjadi musuh terbesar pengguna internet.
“Hoax masih menjadi musuh terbesar pengguna internet termasuk dalam penanganan covid-19 saat ini,” kata Joy dalam sambutannya saat membuka Mini Workhsop “Jaga Data Pribadi, Lawan Disinformasi” di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Kota Ambon, Senin (13/12/2021).
Ia mengaku, Kementerian Kominfo RI mencatat tak kurang dari 1.800 hoax lokal atau berbahasa Indonesia tentang covid-19 beredar di media sosial. Hoax tersebut beredar sejak Februari 2020 hingga Agustus 2021.
“Untuk Kota Ambon sampai saat ini telah mencounter (menangkal) kurang lebih 20 berita hoax lewat media sosial. Di mana tiga diantaranya kemudian berlanjut ke proses hukum,” sebutnya.
Di hadapan mahasiswa dan civitas akademika IAIN Ambon, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 ini mengaku menyesal. Sebab, sumber penyebaran hoax datang bukan dari orang biasa. Tapi malah sebaliknya dari mahasiswa.
“Berita hoax mengenai covid-19 ini justru datang dari mahasiswa yang notabene dikenal sebagai kaum intelektual,” sesalnya.
Olehnya itu, melalui kegiatan workshop tersebut, dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan Ambon sebagai kota cerdas, termasuk didalamnya penggunaan internet yang sehat dan beretika.
“Kami juga berharap masyarakat dapat menyaring berita yang beredar, dan tidak termakan dengan berita hoax, apalagi penanganan covid-19 saat ini,” katanya.
Pada kesempatan itu, Joy juga mengingatkan para mahasiswa dan civitas akademika IAIN Ambon agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauh kerumunan, mengurangi mobilitas, dan melaksanakan vaksinasi covid-19.
Senada, Wakil Rektor III IAIN Ambon, Fakih Seknun, menekankan agar elemen kampus dapat membedakan ranah privasi dan ranah publik dalam penggunaan internet.
“Mari kita juga sama-sama membantu pemerintah dalam penanganan covid-19,” pintanya.
Penulis: Husen Toisuta
Discussion about this post