AMBONKITA.COM,- Tiga dari tujuh orang warga desa Wowonda, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat di atas perahu longboat. Mereka terombang ambing di lautan dengan kondisi mesin yang rusak.
Selain mereka, juga ditemukan satu orang jenazah. Sementara tiga jenazah lainnya terungkap sudah dibuang ke laut karena telah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.
Tiga korban yang ditemukan selamat yaitu Yohanis Salwey (27), Vony Salwey (13) dan Fini Sakliresy (16). Mereka ditemukan dalam kondisi lemas. Sementara satu jenazah yang tidak dibuang yaitu Roberta Matruti (13). Tiga korban lainnya sudah dibuang ke laut, yakni Yufita O. Takndare (22), Yeremias Takndare (40), dan Defota Salken (14).
Ketiga korban ditemukan terombang-ambing di atas longboat. Mereka ditemukan hanyut di perairan Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru pada 29 Maret 2024 sekira pukul 18.45 WIT.
Para korban ditemukan oleh kapal ikan KM Lautan Berlian 3 asal Probolinggo, Jawa Timur yang kebetulan melintas. Mereka ditemukan pada titik koordinat 06°42.00S-134°03.00E perairan Dobo.
Saat dikonfirmasi Ambonkita.com pada Sabtu, 30 Maret 2024, Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arif Anwar, membenarkan adanya penemuan ketiga korban selamat tersebut.
BACA JUGA: DPRD Maluku Mengaku Kemenkes RI akan Bayar Jasa COVID-19 RSUD Haulussy Ambon
“Benar, untuk korban Meninggal Dunia sudah dievakuasi ke kapal KPLP Dobo. Dan korban meninggal yang dibuang ke laut yaitu Yufita O. Takndare, Yeremias Takndare dan Defota Salken,” katanya.
Untuk diketahui, kecelakaan laut berawal saat pada Rabu, 13 Maret 2024 sekira pukul 15.00 WIT, para korban piknik ke Pantai Tumbur, Kecamatan Wertamrian menggunakan longboat. Longboat dikemudikan oleh korban Yeremias Takndare.
Sesampainya di Desa Tumbur, para korban mengajak beberapa warga untuk bersama-sama ikut ke lokasi Pantai Cinta Kasih. Mereka merayakan hari ulang tahun Yohanes Salwey.
Sekira pukul 21.30 WIT, para Korban pamit kepada warga Tumbur untuk kembali ke Desa Wowonda. Saat itu seorang saksi Modestus Takndare (ayah dari salah satu korban) sempat meminta melalui handphone agar para korban jangan dulu kembali. Sebab, hari sudah malam dan cuaca laut tidak bersahabat. Namun Jermias Takndare tetap ingin pulang karena ada beberapa anak yang harus mengikuti ujian sekolah besok harinya.
Setelah itu para Korban langsung berangkat meninggalkan Pantai Desa Tumbur menuju Desa Wowonda. Pada Kamis esok harinya, Jeremias Takndare mengirim pesan suara via whatsapp ke salah satu warga Desa Wowonda. Ia meminta tolong orang tuanya agar datang menjemput karena perahu mereka hanyut hingga di depan Pulau Dua (antara Desa Lorulun dan Desa Atubul, Kecamatan Wertamrian).
Pada pukul 14.00 WIT, Pemerintah Desa Wowonda bersama masyarakat langsung melakukan pencarian dengan menggunakan 4 longboat. Pencarian melibatkan Warga Desa Tumbur menggunakan 2 perahu ketinting. Mereka melakukan pencarian di perairan Pulau Dua, Desa Lorulun.
Saat dilakukan pencarian, cuaca saat itu ekstrim. Angin kencang disertai gelombang tinggi mengakibatkan pencarian yang dilakukan tidak membuahkan hasil.
Korban Yohanis Salwey juga sempat berkomunikasi dengan warga. Ia menyampaikan posisi mereka yang berada di depan Pulau Dua, Desa Lorulun. Longboat yang mereka tumpangi mengalami kerusakan. As mesin patah, sehingga perahu terbawa arus.
Pada Jumat esok harinya upaya pencarian kembali dilakukan warga, namun kembali terhalang cuaca buruk. Korban Yofita Takndare juga sempat berkomunikasi melalui Whatsapp dengan keluarga. Ia menyampaikan kalau Jeremias Takndare telah meninggal dunia di atas perahu.
Setelah itu komunikasi dengan para korban terputus, hingga mereka baru ditemukan pada Jumat sore kemarin tanggal 29 Maret 2024.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post