AMBONKITA.COM,- Universitas Darussalam (Unidar) Ambon menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis tentang cara produksi halal dan baik kepada UMKM Pengolah Komoditas Unggulan di Maluku.
Kegiatan Pengembangan UMKM Pengolah Komoditas lokal ini diikuti oleh sejumlah UKM dari Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah. Kegiatan dilaksanakan di Manise Hotel, Rabu (22/12/2021).
Sosialisasi dan bimtek sendiri dilaksanakan oleh tim Pengabdian Masyarakat Unidar Ambon. Tim ini diketuai oleh Sitnah Aisyah Marasabessy.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat,” kata Aisyah yang juga merupakan dosen Teknik Industri Unidar Ambon kepada AmbonKita.com, Jumat (31/12/2021).
Untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, Aisyah mengaku dibutuhkan upaya peningkatan pemahaman mereka tentang perbaikan sistem produksi, sehingga dapat meningkatkan kualitas produk.
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan sosialisasi dan implementasi terhadap sistem produksi halal dan baik,” sebutnya.
Aisyah mengaku, kegiatan tersebut diikuti oleh para Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pengolah komoditas unggulan di Maluku.
“Para peserta dari UKM-UKM yang berasal dari berbagai wilayah seperti di Kota Ambon (Batu Merah, Waiheru, Toisapu, Passo), dan Maluku Tengah (Tial, Tulehu, Waai, Liang, Asilulu, dan Haya,” sebutnya.
Aisyah mengaku, para peserta diberikan materi tentang “Peran Produksi Halal bagi Pengembangan UMKM di Maluku” oleh Abdul Muher dari Program Hukum Islam-Pascasarjana IAIN Ambon. Materi lainnya yaitu “Cara Produksi Halal dan Baik bagi UKM Pengolah Komoditas Unggulan Maluku” yang diberikan oleh dirinya sendiri. Juga terkait “Postur Kerja yang Ergonomis” yang diberikan secara daring oleh Rapiah Sarfa Marasabessy.
Materi-materi tersebut, kata dia, menjelaskan terkait perhatian terhadap isu halal yang tidak hanya dilihat dari sisi kedudukannya sebagai perintah dalam ajaran Agama Islam. Di sisi lain, isu tersebut juga dilihat dalam konteks sosial ekonomi, karakteristik halal sangat mempengaruhi persepsi dan minat masyarakat yang beragama Islam untuk mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk.
UMKM, kata dia, perlu mempertimbangkan aspek kehalalan produknya, mengingat adanya potensi pasar masyarakat muslim sebanyak 50 persen di Maluku. Selain itu, saat ini fenomena masih banyaknya produk di pasaran baik yang dikonsumsi, dipakai, dan digunakan, belum memiliki sertifikasi halal.
“Proses yang baik belum tentu menghasilkan produk yang baik, namun produk yang baik pasti dihasilkan dari proses yang baik. Oleh sebab itu kita perlu memastikan bahwa proses produksi kita itu baik,” kata Aisyah mengutip pemateri pertama yakni Abdul Muher.
Selanjutnya, kata Aisyah, terkait dengan proses produksi atau pengolahan setiap jenis bahan baku oleh UKM-UKM pengolah, baik bahan nabati dan hewani, memiliki sejumlah titik kritis yang bisa merubah status bahan baku halal menjadi tidak halal.
Termasuk pula dalam hal ini operator atau pekerja dan alat atau mesin yang digunakan juga tidak boleh sedikitpun terkontaminasi oleh zat-zat yang tidak halal.
“Nila setitik rusak susu sebelanga,” kata dia menyampaikan salah satu peribahasa Indonesia.
Aisyah juga menjelaskan dalam konsep produksi, ada yang disebut dengan konsep zero defect atau nol cacat. Ketika ada satu item produk atau satu tahap produksi yang tidak memenuhi standar pengendalian kualitas produk, maka semua produk yang dibuat dalam satu batch produksi itu ditolak.
Olehnya itu, dirinya mengajak para peserta untuk mempraktekkan bagaimana postur atau posisi tubuh yang baik saat melakukan proses pengupasan buah pala misalnya. Di mana, kata dia, harus memperhatikan sedapat mungkin punggung dalam posisi tegak. Ini agar tidak mengalami keluhan nyeri pada punggung. Sementara posisi kaki yang paling baik adalah telapak kaki rapat dengan lantai.
“Para peserta nampak aktif dan antusias mengikuti setiap aktivitas dalam kegiatan sosbimtek ini. Banyak peserta yang menanyakan cara melengkapi tabel rencana kebutuhan jika disesuaikan dengan yang selama ini mereka butuhkan,” ujarnya.
Di akhir sesi, lanjut dia, para peserta melakukan pengisian kuesioner online tentang Three Level Characteristic of Manufacturing sambil dipandu oleh tim Mahasiswa dari Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Unidar Ambon.
Pada kesegiatan tersebut, juga diberikan bantuan berupa Mesin Pompa Air dari Tim Pengabdi kepada wakil dari pengrajin Sagu Tumang yang berasal dari Desa Haya, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post