AMBONKITA.COM- Kegiatan Utsawa Dharma Gita (UDG) Tingkat Nasional ke-14 Tahun 2021, resmi dihelat di Kota Ambon, Maluku.
Festival atau lomba nyanyian suci keagamaan Hindu ini dibuka Gubernur Maluku Murad Ismail di Hindu Center, Kota Ambon, Rabu (29/9/2021).
Pembukaan UGD ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur yang didampingi Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Bambang Ismawan, Kakanwil Agama Maluku, Djamaludin Bugis, Ketua TP-PKK Maluku Widya Pratiwi Murad, dan Ketua PHDI Maluku, I Wayan Sutapa.
Digelarnya UDG sendiri bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan membaca Susastra Weda dan nyanyian keagamaan Hindu, meningkatkan penguasaan materi ajaran agama Hindu, menyiapkan kader-kader pen-Dharmagita/pen-Dharmawacana dan menemukan solusi terhadap berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan UDG.
UDG tahun ini mengusung tema “Menumbuh-kembangkan literasi dan moderasi beragama untuk mewujudkan masyarakat Hindu yang cerdas dan berintegritas”.
Gubernur Murad dalam sambutannya menyampaikan dua pesan penting. Pertama, dari aspek religius, UDG mereflesikan hubungan antara Tuhan sebagai pencipta dan manusia sebagai makhluk ciptaan. Nyanyian suci (Dharma Gita) adalah ungkapan manusia selaku insan yang lemah, dan membutuhkan kekuatan perlindungan dari Tuhan.
Kedua, lanjut Murad, dari aspek sosial budaya, UDG memberikan pelajaran berharga kepada manusia tentang seni dan budaya. Sebab, ajaran agama Hindu memiliki filosofi Dia adalah Kamu dan Kamu adalah Dia.
Mantan Dankor Brimob Polri ini mengaku peran agama tidak dapat digantikan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Karena, agama bersumber dari Tuhan. Olehnya itu, seluruh umat beragama di Maluku dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya.
“Tema ini sangat relevan dengan kondisi kemajemukan bangsa termasuk Maluku yang memiliki slogan hidup Orang Basudara atau Ikatan Pela Gandong. Olehnya itu, perbedaan dan keberagaman bukanlah sesuatu yang dipertentangkan tetapi menjadi pemersatu,” pintanya.
Bagi Murad, pelaksanaan UDG dapat menjadi metode pembelajaran yang baik untuk menanamkan nilai ajaran agama kepada anak-anak sesuai usianya. UDG harus selalu dibina dan dikembangkan agar menyentuh aspek pendidikan generasi muda bangsa.
“Mengingat UDG adalah sebuah festival nyanyian suci agama Hindu yang bersumber dari Kitab Weda dengan memiliki nilai religius dalam memberikan tuntutan pemahaman tentang Tatwa, Susila dan Upacara,” pungkas Gubernur.
Di tempat yang sama, Kakanwil Kemenag Maluku Djamaluddin Bugis menyebutkan, dalam konteks pembangunan kerukunan umat beragama di Maluku, umat Hindu dituntut bisa tampil bergandengan tangan dengan seluruh masyarakat beragama dan hadir sebagai pelopor serta penebar moderasi beragama yang menjadi tujuan pembangunan.
“Sebab, partisipasi umat Hindu dalam pembangunan merupakan wujud dari tanggungjawab umat bersama pemerintah. Saya mengajak Umat Hindu bersama masyarakat lintas agama di negeri ini untuk terus menciptakan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama secara internal,” terangnya.
Untuk diketahui, UDG tahun ini, kontingan Maluku mengikuti 9 mata lomba dengan peserta dan official berjumlah 50 orang. Sedangkan pelaksanaan UDG secara semi virtual dilaksanakan pada 29 hingga 4 Oktober 2021. Secara umum, UDG akan dilaksanakan dalam bentuk semi virtual. Sebagian kegiatan dilaksanakan secara daring, luring dan kombinasi antara daring dan luring.
Penulis: Husen Toisuta
Discussion about this post