AMBONKITA.COM,- Siapa yang tidak mengenal Banda, “surga” kecil yang indah di tengah Kepulauan Provinsi Maluku. Salah satu tempat wisata terbaik di dunia ini kerap dikunjungi wisatawan asing dari berbagai negara.
Kepulauan Banda, yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Maluku Tengah, itu boleh di bilang sebagai daerah yang sempurna bagi wisatawan. Selain alamnya yang indah dan memanjakan mata baik di bawah laut maupun daratannya, di sana juga terdapat wisata sejarah.
Spot-spot wisata tersebut menjadi tujuan wisatawan dari berbagai negara, selain tentunya karena daerah itu menjadi tempat yang aman dan nyaman saat dikunjungi.
Untuk melengkapi dunia pariwisata di Banda, aparat Polsek Banda dibackup Polres Maluku Tengah, gencar memberikan pelayanan dalam hal keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan.
Pelayanan keamanan yang diberikan sangat dirasakan para wisatawan. Hal itu dapat terlihat dari keberadaan wisatawan yang silih berganti.
“Saya sudah bicara dengan teman-teman yang datang ke sini, mereka mengaku aman dan merasa nyaman berada di Banda,” kata MR. Goido Weisenfeld menggunakan bahasa Indonesia, Selasa (25/10/2022).
Warga berkebangsaan Jerman itu mengaku senang berada di Banda. Bahkan hampir setiap tahun dirinya akan mengunjungi Banda dan menetap selama kurang lebih tiga bulan.
“Umumnya WNA sangat senang datang tour wisata di wilayah Banda Neira.
Selama pelaksanaan kegiatan tour wisata semua WNA merasa sangat nyaman baik saat diving maupun mengunjungi tempat-tempat wisata bersejarah yang ada di dalam wilayah Kecamatan Banda Neira,” jelasnya.
Dari sisi keamanan, Goido memberikan apresiasi kepada aparat kepolisian. Hanya saja di hadapan Kapolsek Banda Iptu Aris, Goido meminta pemerintah daerah maupun pemerintah kecamatan agar bisa membuat aturan terkait kebersihan.
“Agar pemerintah bisa membuat aturan yang melarang masyarakat kecamatan Banda Neira untuk tidak membuang sampah di sembarangan tempat (di laut maupun di darat), tetapi buang pada tempatnya,” harap Goido.
Selain itu, pemerintah juga diminta agar dapat membuat regulasi aturan yang melarang awak kapal untuk tidak melepas jangkar di laut. Sebab, hal itu dapat merusak karang di dasar laut.
“Karena apabila karang rusak maka akan mengurangi daya tarik bagi wisatawan asing untuk mengunjungi destinasi wisata di Banda,” pintanya.
Editor: Husen Toisuta
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Discussion about this post