AMBONKITA.COM,-Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Maluku menggelar pelatihan pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Balai Diklat Pertanian, Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.
Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari sejak Kamis (11/11/2021) hingga Jumat (12/11/2021) itu dibuka oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor Bidang Ekonomi, Adin Jauharudin.
Ketua Wilayah GP Ansor Provinsi Maluku, Ridwan Nurdin, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan pelatihan pendampingan UMKM ini sudah direncanakan sejak jauh hari.
“Kegiatan yang kami laksanakan ini bekerjasama dengan BNI,” kata Ridwan dalam sambutannya, Kamis (11/11/2021).
Menurutnya, pelatihan pendampingan UMKM dilaksanakan untuk mendongkrak perekonomian di tengah mewabahnya corona virus disease 2019 (covid-19) di Indonesia, khususnya di Maluku.
“Untuk keluar dari masa pandemi covid-19 perlu adanya pelatihan-pelatihan UMKM dalam rangka menggenjot perekonomian di Indonesia khususnya di provinsi Maluku,” katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Buru Selatan ini berharap ke depan kegiatan-kegiatan yang sifatnya merangsang sektor-sektor usaha untuk meningkatkan perekonomian di Maluku bisa terus dilaksanakan.
“Ansor saat ini sudah harus mandiri, sudah harus bergerak cepat menjemput kelemahan-kelemahan yang ada untuk kemudian dihimpun menjadi kekuatan-kekuatan yang harus kita lakukan,” pintanya.

Ridwan berharap pelatihan UMKM selama dua hari nanti dapat dijadikan sebagai momentum penting untuk merumuskan kelemahan-kelemahan, yang kemudian diwujudkan menjadi program-program besar ke depan.
“Dengan pelatihan yang digulirkan Pimpinan Pusat ini, kita jangan kehilangan informasi, strategi, pasca pelatihan pendampingan UMKM ini. Tindak lanjut apa yang harus kita siapkan untuk dilaksanakan ke depan agar Maluku bisa lebih baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor Bidang Ekonomi, Adin Jauharudin, mengaku, Maluku merupakan provinsi ke-22 di Indonesia yang dilaksanakan pelatihan pendampingan UMKM.
“Kegiatan pelatihan pendampingan UMKM ini dimulai dari 5 Oktober,” katanya.
Adin mengatakan, inti sari dari pelaksanakan kegiatan tersebut ada dua hal. Pertama yaitu menjalankan amanat para pendiri Nahdatul Ulama (NU).
Sebelum zaman kemerdekaan dan orang belum mengenal apa itu Koperasi, kata Adin, sejak tahun 1918 NU sudah mengkampanyekan gerakan ekonomi.
“Yang kedua agar kader-kader Ansor terus melakukan inovasi, kolaborasi untuk kepentingan-kepentingan yang lebih maju di masa mendatang,” jelasnya.
Ia mengatakan, apabila kepercayaan dimiliki, kemudian mempunyai integritas, kemampuan, inovasi, dan kolaborasi dengan berbagai macam pelaku bisnis, maka tidak ada yang mustahil untuk menjadi apapun dalam meningkatkan ekonomi.
Penulis: Husen Toisuta












