AMBONKITA.COM- Wali kota Ambon Richard Louhenapessy, mengaku Media Sosial (Medsos) menjadi lawan terberat. Ia meminta Tukang-tukang kritik dapat berbicara agar pihaknya bisa mengetahui kelemahan dan kekurangan.
“Medsos menjadi lawan terberat kita dalam memberikan informasi kepada publik,” kata Richard dalam sambutannya membuka The 2 Anniversary Unesco Ambon City of Music, Talk show: “Music is the life of ambonese” di Swiss Bell Hotel, Kota Ambon, Kamis (28/10/2021).
Para pakar yang dihadirkan dalam talk show hari ini akan berbicara mengenai urgensi musik dari aspek ekonomi kreatif, dan juga dalam perspektif masa depannya.
Narasumber yang dihadirkan tersebut, kata dia, bukan semua yang memberikan pujian kepada kota Ambon, namun diharapkan juga bisa memberikan kritikan.
“Saya sudah bilang kepada dinas Pariwisata kalau bisa ada barang dua, tiga orang juga yang tukang kritik itu. Yang tukang kritik, ini Ambon gini gini gini gini, berbicara, berbicara saja supaya kita tahu di mana kekurang kita, di mana kelemahan kita biar kita benahi,” kata dia.
Wali kota Ambon dua periode ini menyiratkan kalau dia tidak anti kritik. Kritik baginya adalah baik sehingga dapat mengetahui kekurangan dan kelemahan.
“Kalau ini (dikritik) dalam takaran ujian, ini ujian sudah hampir full. Yang kita butuhkan ini kritik kritik dari masyarakat supaya kita bisa memperbaiki ini lagi,” jelasnya.
Dikritik, kemudian memperbaikinya, kata dia dilakukan bukan untuk kepentingan pribadi tetapi buat masyarakat, khususnya di Kota Ambon.
“Memperbaiki lagi bukan untuk kepentingan saya tapi kepentingan kota ini, menjawab kebutuhan ekonomi anak anak muda ke depan, itu yang paling utama,” tandasnya.
Penulis: Husen Toisuta
Discussion about this post