Menutup diskusi ini, Jean Saya, Kepala Museum Siwalima, menegaskan hasil diskusi terpumpun ini akan dirancang sebagai rekomendasi untuk ditujukan ke pihak terkait agar dapat menindaklanjuti rekomendasi tersebut.
‘’Hasil rekomendasi adalah bagian penting dari diskusi ini karena semua informasi yang kami dapatkan dalam diskusi ini menjadi hal yang bisa kami terapkan di Museum Siwalima sekaligus menyampaikan kepada public tentang apa yang menjadi aturan baku dalam budaya bapake orang Maluku, ‘’ jelas Jean.
Pasca digelarnya diskusi ke enam narasumber menandatangani rekomendasi diantaranya berisi usulan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota dan Provinsi untuk menyiapkan kurikulum muatan lokal di sekolah tentang Budaya Bapake dan tata busana tradisional yang baik.
Selain itu rekomendasi juga ditujukan kepada 11 kabupaten / kota di Maluku agar melakukan riset dan mengumpulkan semua symbol dan motif untuk memastikan hak cipta bisa didaftarkan sebagai pemilik sah warisan budaya tersebut.
Diskusi yang menghadirkan enam pakar dengan latar belakang berbeda ini mengupas sub tema diskusi Membedah Budaya Bapake Busana Tradisional Maluku di Era Milenial dipandu Insany syahbarwaty Pimpinan Redaksi ambonkita.com, diskusi dilaksanakan hampir tiga jam ini akhirnya melahirkan sejumlah rekomendasi yang ditujukan kepada sejumlah pihak terkait termasuk yang diharapkan Audra yakni kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku. (*)
Discussion about this post