AMBONKITA.COM,- Kapal tanker MT Koan Indonesia dilaporkan tenggelam di sekitar perairan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kamis (15/2/2024).
Beruntung, sebanyak 18 Anak Buah Kapal (ABK) pengangkut minyak ini berhasil selamat dari maut setelah menggunakan dua buah life craft.
Kepala Basarnas Ambon, M. Arif Anwar mengatakan, informasi kecelakaan laut ini diterima dari Basarnas Command Centre (BCC) sekitar pukul 14.22 WIT.
“BCC meneruskan informasi signal distress ke Basarnas Ambon bahwa telah terjadi laka laut kapal tengker tenggelam di sekitar Perairan Kepulauan Tanimbar,” kata Arif Anwar dalam keterangannya Kamis malam (15/2/2024).
Mendapat informasi itu, Basarnas Ambon merespon cepat dengan mengerahkan Tim SAR Gabungan yang terdiri Rescuer Pos SAR Saumlaki dan Polairud Polda Maluku sekitar pukul 14.27 WIT.
“Tim SAR gabungan menuju lokasi kejadian guna melaksanakan Operasi SAR pada koordinat 8° 28′ S – 131° 28′ E, jarak -+ 31 Nm, dan Heading 167° arah Selatan dari Pos SAR Saumlaki,” katanya.
BACA JUGA:Â Perjuangan Aparat TNI dan Polri di SBB Kawal Logistik Pemilu
Selama empat jam perjalanan, tim SAR tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekira pukul 18.50 WIT menggunakan KP – XVI-2006 Polairud Polda Maluku. Belasan ABK telah diselamatkan oleh kapal tanker Hafnia Petrel yang melintas saat itu.
“Tim SAR gabungan berhasil tiba di lokasi intercept Kapal Tengker Hafnia Petrel guna mengevakuasi seluruh korban. Pukul 19.15 WIT, 18 ABK berhasil di evakuasi dengan selamat dan dipindahkan ke atas kapal Polairud Polda Maluku dan dibawa menuju pelabuhan laut Saumlaki, dan tiba pukul 22.04 WIT,” ungkapnya.
Tiba di pelabuhan Saumlaki, seluruh korban kemudian diserahkan kepada tim medis dari RSUD DR. PP. Magreti Saumlaki untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.
“Kapal tanker MT Koan Indonesia ini bertolak dari Bontang, Kalimantan Timur menuju Surabaya. Kapal itu mengalami kebocoran setelah dihantam gelombang tinggi 5 meter di perairan Arafura tanggal 14 Februari sekitar pukul 6 pagi,” kata Arif.
Karena bocor, kapal naas itu perlahan-lahan mulai miring ke kanan akibat masuknya air laut. Para ABK sempat mencoba menguras air menggunakan pompa namun tidak berhasil.
“Kapal tenggelam sekitar pukul 4 pagi tanggal 15 Februari, Kapal perlahan lahan tenggelam di perairan perbatasan Indo-Australia,” ungkapnya.
Menurutnya, seluruh ABK berhasil selamat menyelamatkan diri menggunakan dua buah Life Craft. Mereka terombang-ambing selama beberapa jam, hingga pukul 15.00 WIT ABK berhasil berkomunikasi dan meminta pertolongan pada kapal tangker Hafnia Petler yang saat itu sedang melintasi Perairan Tanimbar.
“Pukul 16.00 WIT seluruh korban berhasil ditemukan dan dievakuasi dengan selamat ke atas kapal tengker Hafnia Petler. Melalui komunikasi saluran radio, pukul 18.00 WIT, Tim SAR Gabungan berhasil tiba di lokasi intercept kapal tangker Hafnia Petrel guna mengevakuasi seluruh korban,” jelasnya.
Seluruh korban berhasil selamat dan sudah dievakuasi Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Mereka diantaranya;
1. Sony Mubarok (31) oiler
2. Rusman (27) juru mudi
3. Jumu jahi (27) juru mudi
4. Kiki weldi (37) tukang las
5. Toni Ricardo ( 24) oiler
6. Erid suhendra (35) capten
7. Hendro Febrianto ( 34) mandor mesin
8. Rahmadi ( 28) Mualim III
9. Wahyu Dwi jadtmiko ( 49) KKM
10. Ayu Airin laihan ( 24) Koki
11. Rohmat Saiful Anwar ( 32) Mualim I
12. Ari Satrio priantoro ( 35) botswain
13. Mahesa Ari Sandi ( 25) masinis II
14. Pilar jaman tegar R.A ( 26) masinis III
15. M.arofa ( 27) oiler
16. Heri Siswanto ( 39) Ebi
17. Dadan Abriansyah (30) second officer
18. Madi Maulana (20) kadet deck
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post