AMBONKITA.COM,- Gempabumi tektonik berkekuatan 5,0 Skala Richter mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan sekitarnya, Kamis (13/4/2023) pukul 08.07 WIT.
BMKG mencatat, meski dirasakan sejumlah warga, namun gempabumi yang berada di perairan laut Banda ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, melalui keterangan tertulisnya mengaku, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,40° LS ; 131,15° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 54 Km arah Barat Laut Molu Maru, KKT, Maluku. Titik gempa berada pada kedalaman 73 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa tersebut merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Banda pada zona intraslab. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
BACA JUGA:Â Mudik Lebaran Aman Berkesan Siap Diwujudkan di Maluku
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi itu menimbulkan guncangan di daerah Molu Maru, Wuar Labobar, KKT dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), dan daerah Wer Maktian, KKT dengan skala intensitas II – III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono.
Hingga pukul 08.25 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
BMKG menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pintanya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post