AMBONKITA.COM,- Menjadi anggota Polisi tidak dipungut biaya alias gratis. Yang dibutuhkan hanyalah kemampuan diri masing-masing, belajar, berlatih fisik, dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Orang tua Casis Bintara Polri gelombang kedua tahun 2023 yang putra-putrinya dinyatakan lulus terpilih, menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif.
Para orang tua mengaku bangga, bahagia, dan merasa puas dengan hasil yang dicapai anak-anaknya. Mereka dinyatakan lulus Bintara Polri berkat kemampuan, kegigihan dan usaha masing-masing dalam setiap proses seleksi yang dilalui.
Hamam Toekan, ibu dari Zauzan Sharul Purnomo, yang hingga empat kali tes baru dinyatakan lulus Bintara Polri, menyampaikan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah saya sangat senang dan bersyukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa karena anak saya Zauzan telah lulus seleksi Bintara Polri, setelah sebelumnya gagal sebanyak tiga kali,” kata Ibu Hamam Toekan yang ditemui di kediamannya, kawaan Tanah Rata, Desa Batu Merah, Kota Ambon, Kamis (19/7/2023).
Selama empat kali sejak tahun 2021, Zauzan yang berasal dari Polres Maluku Tengah ini sempat mengikuti seleksi Polri baik Bintara maupun Tamtama. Ia kemudian dinyatakan lulus berkat usaha dan semangatnya yang tidak pernah menyerah di tahun 2023 ini.
“Saya bersyukur kepada Allah SWT karena di tahun 2023 ini Zauzan bisa lulus dengan nilai yang cukup baik. Saya juga atas nama keluarga menyampaikan terima kasih banyak dan apresiasi yang tinggi kepada Bapak Kapolda Maluku, beserta jajarannya,” ucap dia.
BACA JUGA:338 Bintara Polri Polda Maluku Dinyatakan Lulus
Ibu Hamam mengaku selama ini putranya mengikuti seleksi Polri tanpa dipungut biaya sepeserpun. Sejak mendaftar seleksi Polri dari tahun 2021, 2022 dan 2023, putranya tidak pernah mengeluarkan uang.
Olehnya itu, kepada masyarakat Ibu Hamam menyampaikan untuk menjadi anggota Polri hanya butuh kesiapan yang maksimal. Belajar dan berlatih harus terus dilakukan. Sebab, yang dinilai adalah kemampuan masing-masing, bukan melalui calo, maupun proses-proses KKN.
“Masuk Polisi itu tidak bayar, semua gratis tanpa dipungut biaya karena saya sendiri sudah mengalaminya. Anak saya Zauzan lulus Polisi tanpa mengeluarkan uang. Dia lulus karena kemampuannya. Olehnya itu saya mau sampaikan kepada para orang tua agar anak-anaknya dipersiapkan dengan baik, selalu belajar dan berlatih kemudian selalu berdoa agar cita-citanya bisa terkabul menjadi anggota Polri,” pintanya.
Terhadap semua pihak yang telah mendukung Zauzan baik dalam doa dan suport semangatnya, Ibu Hamam juga menyampaikan terima kasih. “Saya atas nama pribadi dan orang tua dari Zauzan menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak baik itu kerabat, tetangga dan keluarga yang sudah banyak memberikan semangat kepada saya dan Zauzan dalam proses mengikuti seleksi Polisi,” katanya.
Senada dengan Hamam Toekan, Ibu Olivia Wattimena, orang tua dari Casis Bintara Polri Rekrutmen Proaktif, Meisel Meria Tuankotta, juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Kapolda Maluku beserta jajarannya, maupun terhadap seluruh panitia penerimaan Polri.
“Saya sebagai orang tua sangat senang dan terharu karena anak saya bisa lulus menjadi Polwan. Anak kami Meisel ini juga pernah mengikuti tes Polisi sebelumnya namun dia tidak lulus di Pantukhir. Namun dia tetap semangat untuk bisa jadi Polisi,” kata Ibu Olivia saat ditemui dikediamannya di BTN Wayame.
“Dalam proses seleksi dia selalu berkata kepada kami agar papa dan mama selalu berdoa kepada Tuhan agar Meisel bisa diberi jalan dan kemudahan dalam seleksi, nanti Meisel yang berusaha di lapangan biar Meisel bisa lulus menjadi anggota Polri,” tambahnya.
Olivia mengaku Meisel merupakan seorang anak yang memiliki tekat, semangat dan keyakinan yang kuat. Meski beberapa kali tidak lulus seleksi Polri, namun semangatnya tak pernah pudar.
“Kami sebagai orang tua sudah mengatakan agar dia kuliah saja namun diam-diam dia menyusun berkasnya sendiri dan pergi mendaftar Polisi,” timpalnya.
Meisel tetap nekat meski dengan keterbatasan biaya seperti ongkos transportasi angkot menuju ke Polda Maluku. Dia bahkan rela menahan lapar di sela-sela tahapan yang dilalui. “Namun dia tetap semangat dan gigih untuk berusaha, dan akhirnya dengan usaha dan doa dari kami orang tua dia bisa sampai ke Pantukhir dan pada sidang kelulusan kemarin saya melihat namanya ada di rangking dua,” kata Olivia dengan mata sudah berkaca-kaca.
Atas kelulusan yang diraih putrinya tersebut sebagai seorang Polwan, Olivia mengaku sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Baginya, Tuhan telah menjawab doa yang terus dipanjatkan selama empat tahun terakhir.
“Saya selaku orang tua dari Meisel mau bilang buat semua yang ingin jadi Polisi bahwa masuk Polisi itu tidak mudah, butuh perjuangan yang kuat. Olehnya itu siapkan diri dengan belajar dan berlatih agar bisa lulus. Karena masuk Polisi tidak dipungut biaya, seperti anak kami ini setelah empat tahun berjuang dengan susah payah akhirnya dia bisa lulus menjadi seorang Polwan,” tutupnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post