AMBONKITA.COM,- Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar meminta semua pihak mewaspadai sejumlah kerawanan dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di masa pandemi COVID-19. Â Diantaranya pendistribusian logistik karena faktor jarak dan rentang kendali, masa tenang, masa pemungutan serta pasca pemungutan. Juga menghadapi berita hoax terkait isu politik.
Peringatan ini disampaikan Kapolda saat menghadiri rapat koordinasi (Rakor) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku terkait sinergitas kesiapan penyelenggaraan Pilkada serentak di empat kabupaten di Provinsi Maluku, Jumat (10/7 2020). Rakor dengan video conference via zoom. “Kerawanan pelaksanaan Pilkada Maluku ini harus diwaspadai terutama di masa pandemi ini, kita tidak bisa lengah,” sebut Kapolda.
Di Maluku ada empat daerah yang akan menggelar Pilkada serentak 2020 ini. Yakni Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT). Empat daerah ini memiliki kondisi geografis yang berbeda.
Terkait pengamanan Pilkada serentak di empat kabupaten ini, Polda Maluku telah menyiapkan personil untuk melaksanakan pengamanan pilkada di masing-masing kabupaten.
“Di dua kabupaten terdekat SBT dan Bursel telah disiapkan personil TNI /Polri, Brimob, Linmas, sedang terkait jarak direncanakan H-3 sudah dimulai pergeseran pasukan ke Kep. Aru dan Kabupaten MBD yang terjauh,” jelas Kapolda.
Kapolda juga memastikan sesuai amanah undang-undang dalam melaksanakan pengamanan, anggota Polri harus bersikap netral, ada sanksi apabila ada anggota yang tidak netral dalam pelaksanaan pemilu.
Sementara itu Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Murad Ismail yang juga hadir dalam rakor ini mengapresiasi kerja KPU yang akan menggelar Pilkada serentak meski dalam kondisi pandemi COVID-19. “Meski sedang pandemi, KPU tetap bekerja itu luar biasa,” kata Murad.
Murad juga mengingatkan aparat keamanan mewaspadai adanya isu-isu yang dapat menimbulkan potensi konflik mulai dari isu pencalonan, politik uang, netralitas ASN, dan hoax.
Sementara Ketua KPU Provinsi Maluku, Syamsul Rifan Kubangun menyebutkan, adanya teknis pelaksanaan yang berbeda karena pilkada serentak digelar dalam kondisi pandemi Covid-19 diantaranya pemberitahuan kepada pemilih akan diatur waktu kedatangan untuk mengurangi kerumunan di TPS.
“Bagi para pemilih dihimbau untuk membawa masker dari rumah masing-masing dan akan diberikan sarung tangan sekali pakai, saat pencoblosan,” kata Kubangun.
Dipastikan semua TPS akan disterilisasi dengan penyemprotan cairan disinfektan dan akam disiapkan handsanitizer.”Petugas sudah melakukan screening kesehatan (rapid test) dan pemilih diperiksa thermogun dan paku coblos yang digunakan secara berkala akan disterilisasi serta pemilih yang sudah memilih akan ditetes tidak lagi dicelup tinta pemilu,” papar Kubangun.
Rapat koordinasi ini juga dilakukan denga video conference via zoom yang dihadiri Menkopolhukam RI, Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian, Ketua Komisi II DPR RI, Dr. H. Ahmad Doli Kurnia Tandjung, S.SI., M.T, Ketua KPU RI, Arief Budiman. (ALFIAN SANUSI)
Discussion about this post