AMBONKITA.COM- Majelis Taklim Nur Asiah Provinsi Maluku menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dipusatkan di Gedung Islamic Center, Kota Ambon, Rabu (20/10/2021).
Peringatan hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW pada 1443 Hijriah, Tahun 2021 ini dirangkai dengan perlombaan baca Syarafal Anam, Asmaul Husna, Cerdas Cermat dan Hifzil Alquran. Lomba islami ini dibuka oleh ketua Majelis Taklim Nur Asiah Maluku, Widya Pratiwi Ismail.
Untuk diketahui, perlombaan baca Syarafal Anam dan Asmaul Husna diikuti ibu-ibu majelis taklim, sementara cerdas cermat untuk tingkat SMP dan Hifzil Qur’an tingkat SD atau sederajat di Kota Ambon.
Widya Pratiwi Ismail dalam sambutannya mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di berbagai tempat di tanah air, dari tingkat kampung, negeri, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat nasional adalah sebuah tradisi beragama yang baik.
“Saya menyebutnya demikian, karena peringatan atau perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah sebuah upaya umat Islam untuk menciptakan dan menghadirkan momentum yang baik, rutin dan memungkinkan untuk selalu bercermin, mawas diri dan menata kehidupan agar benar-benar bermakna kepada sesama, baik sesama muslim, sesama umat beragama, dan pemerintah,” kata Widya.
Di sisi lain, isteri Gubernur Maluku Murad Ismail ini sangat mengapresiasi lomba yang digelar dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, ini merupakan bagian dari upaya pembentukan karakter umat Islam sesuai sikap dan keteladanan Nabi Muhammad SAW.
Duta Stunting di provinsi Maluku ini mengutip sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yaitu “Sesungguhnya aku diutus untuk melakukan perbaikan-perbaikan budi pekerti”.
Misi kenabian tersebut, kata Widya, sangat relevan dengan kondisi saat ini. Di mana problem kemanusiaan di berbagai sektor kehidupan mengalami krisis, tidak bisa disangkal dan diakui mengakar pada persoalan budi pekerti atau mentalitas.
Persoalan-persoalan seperti korupsi, narkoba, kriminalitas, kerusakan lingkungan, ketidak adilan sosial, diskriminasi, intoleransi dan kekerasan misalnya, kata Widya, semuanya disebabkan oleh keroposnya kondisi budi pekerti dan mentalitas.
Dalam Sarafal Anam, Nabi Muhammad SAW, lanjut dia, digambarkan sebagai pribadi yang sederhana, amanah, jujur, selalu berkata benar, penuh kasih sayang, suka menolong yang lemah, adil, bijaksana.
“Ini sebuah penggambaran paripurna dari sosok yang penuh kepantasan untuk diteladani. Saya berkeyakinan, jika saja kita memiliki budi pekerti seperti itu, maka persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umat manusia saat ini, tidak akan pernah terjadi lagi,” sebutnya.
Ketua TP PKK Maluku ini berharap, lomba yang dilaksanakan tersebut tidak sekedar dijadikan sebagai momen seremonial, ajang untuk memamerkan kemampuan dan keterampilan belaka. Ia berharap lomba itu bisa menjadi momentum bagi seluruh peserta untuk memaknai dan menghayati pesan-pesan penuh hikmah dan kebijaksanaan di balik setiap mata lomba tersebut.
“Mari kita lantunkan Salawat dan Salam kepada Nabi Muhammad SAW. Teladanilah jejak-jejak kehidupan Nabi yang agung ini. Syiarkanlah Islam yang Rahmatan Lil’alamin. Pasti Maluku dan bangsa ini akan maju dan sejahtera, ” pungkasnya.
Penulis: Husen Toisuta
Discussion about this post