AMBONKITA.COM,- Orang tua siswa Diktuba Polri gelombang kedua tahun 2023 mengakui kalau seleksi Bintara Polri yang digelar Polda Maluku berlangsung bersih dan transparan.
Hal itu disampaikan saat yudisium Pendidikan dan Pembentukan Bintara (Diktuba) Polri yang dihelat SPN Polda Maluku di Gedung Plaza Presisi Manise, Kota Ambon, Selasa (19/12/2023).
Sebanyak 230 orang siswa Diktuba Polri SPN Polda Maluku ikut yudisium setelah mengenyam pendidikan selama kurang lebih 5 bulan. Yudisium dibuka oleh Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif.
Saat yudisium, terlihat sejumlah orang tua siswa yang hadir merasa bangga dan terharu atas pencapaian yang diraih anak-anak mereka.
Seperti halnya yang dirasakan Hasnawati Buton, salah satu orang tua siswa yang di yudisium. Ia menyampaikan apresiasinya dan ucapan terima kasih kepada Polda Maluku.
“Sebagai orang tua, Saya sangat senang dan bangga diundang hadir di sini untuk menyaksikan anak Saya mengikuti yudisium. Terima kasih Bapak Kapolda Maluku atas kegiatan yudisium ini,” ungkapnya.
BACA JUGA:Â 230 Siswa Diktuba Polri pada SPN Polda Maluku Yudisium
Ibu dari Anjar Ihsan, siswa Diktuba Polri pengiriman dari Polres Pulau Buru ini, juga memberikan apresiasi atas penyelenggaraan seleksi Bintara Polri yang berlangsung dengan menggunakan prinsip Betah atau Bersih, Transparan, dan Humanis.
“Sekali lagi terima kasih Bapak Kapolda Maluku karena anak Saya bisa lulus dalam seleksi penerimaan polisi kemarin. Anak sudah lima kali tes (ikut seleksi Bintara Polri) dan akhirnya saat ini mengikuti yudisium. Saya sangat bersyukur karena seleksi yang dilaksanakan Polda Maluku itu transparan dan bersih,” jelasnya.
Hasnawati mengaku putranya lulus seleksi Bintara Polri secara bersih. Ia berusaha sendiri dengan keras tanpa bantuan dari siapapun. Keberhasilannya tersebut diraih juga karena proses seleksi yang dilakukan Polda Maluku transparan.
“Saya sebagai orang tua sangat bersyukur kapada Allah SWT, Saya juga berterima kasih kepada Polda Maluku yang telah menyelenggarakan tes dengan baik dan trasparan,” ungkapnya.
Roman Rettob juga menyampaikan hal yang sama seperti yang disampaikan Hasnawati Buton. Sebagai kakak dari salah satu siswa yang diyudisium, Roman mengaku keberhasil yang dicapai adiknya atas usaha dan perjuangannya sendiri.
“Saya kakak dari Reza Rettob siswa Bintara yang diyudisium. Saya mau sampaikan terima kasih banyak kepada Bapak Kapolda Maluku dan Bapak Kapolri yang telah menyelenggarakan seleksi penerimaan Bintara Polri dengan baik dan transparan. Hal ini dibuktikan dengan adik Saya yang lulus seleksi hari ini,” ungkapnya.
Ia mengaku, adik laki-lakinya tersebut akhirnya menjalani yudisium setelah 4 kali mengikuti seleksi Bintara Polri. Reza, kata Roman, sudah membanggakan keluarga.
“Sebelumnya adik Saya ini mengikuti tiga kali tes namun tidak lulus, dan pada tes yang keempat baru dia lulus dengan berbagai kesiapan dan usaha dia sendiri, karena Bapak dan Ibu kami sebelumnya telah meninggal dan kami hanya 4 bersaudara di rumah. Saya selalu memberikan semangat dan motivasi kepada adik Saya bahwa dia harus bisa walaupun kami yatim piatu,” tegasnya.
Meski hidup tanpa kedua orang tua yang sudah dipanggil Sang Pencipta, namun Reza telah membuktikan kepada kakak dan keluarganya bahwa dirinya mampu meraih cita-citanya.
“Kami harus bisa maju seperti orang lain yang memiliki cita-cita dan pada akhirnya di tahun ini dia (Reza) berusaha dengan gigih dan semangat hingga akhirnya dia lulus jadi polisi. Olehnya itu pada kesempatan ini Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Kapolda Maluku dan Bapak Kapolri karena telah membuka seleksi dan akhirnya adik Saya bisa menjadi polisi,” ungkapnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post