AMBONKITA.COM,- Apel gabungan dilakukan antara personel Brimob dan Polres Tual pasca bentrokan yang diduga melibatkan dua satuan kepolisian tersebut di depan gereja Maranatha, Kota Tual, Minggu malam (28/7/2024).
Bertindak sebagai pimpinan apel yaitu Kapolres Tual AKBP. Adrian S.Y. Tuuk. Turut hadir Danmen 1 Pas III Korps Brimob Polri, Kombes Pol Reinhard R. Huwae, Dansat Brimob Polda Maluku, Kombes Pol Dostan Siregar, dan Pj Wali Kota Tual, A. Hassanusi.
Kapolres Tual dalam arahannya mengatakan, apel gabungan dilakukan sesuai arahan dan petunjuk Kapolri, beserta Kapolda Maluku.
“Saya berserta pak Walikota juga mendapat amanat dari bapak Mentri dalam negeri bapak Tito Karnavian agar permasalahan yang terjadi antara kita internal dapat diselesaikan,” katanya.
Adrian bilang, sebuah kerugian besar bagi Polri apabila permasalahan ini tidak diselesaikan. “Tugas kita masih panjang. Tugas memelihara Kamtibmas, tugas menegakkan hukum, memberikan perlindungan kepada masyarakat, memberikan pengayoman bagi masyarakat dan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tambahnya.
Ia menegaskan, jangan gara-gara masalah ini masyarakat terabaikan. “Sekali lagi saya pimpinan kewilayahan saya selaku Kapolres dan juga minta maaf ya kepada rekan-rekan saya dari Brimob pada kesempatan ini saya minta maaf mewakili anggota saya Polres Tual saya minta maaf,” ucap Kapolres.
Adrian juga berharap seluruh personil Brimob dapat memaafkan anggota Polres Tual, pasalnya dalam hal melaksanakan tugas dilakukan atas seijin dan perintah Kapolres.
“Jadi, sekali lagi saya mohon maaf dan pada kesempatan ini saya juga meminta kepada personil saya dari Polres Tual untuk bersikap dewasa. Bersikap dewasa karena kita ini bukan anak-anak lagi kita sudah tugas puluhan tahun. Semoga peristiwa ini menjadi pengalaman buat kita dan jangan sampai terulang di waktu yang akan datang,” ingatnya.
Di tempat yang sama, Danmen 1 Pas III Korps Brimob Polri, Kombes Pol Reinhard R. Huwae, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Pj. Wali kota Tual, Dansat Brimob dan Kapolres Tual yang sudah merencanakan apel gabungan ini.
Huwae akui, apel gabungan sebenarnya sudah direncanakan beberapa minggu lalu oleh Kapolres dengan pihaknya. Namun saat ini momen apel gabungan sangat berbeda karena dampak dari kejadian beberapa hari lalu yang merugikan, terutama masyarakat yang menyaksikan.
“Jadi, seperti apa yang sudah disampaikan oleh bapak Kapolres penekanan baik dari pusat, Polda maupun satuan lainnya diharapkan ini merupakan yang terakhir di wilayah Polres Tual,” kecamnya.
Ia juga menitip pesan dengan harapan setelah apel gabungan ini personil Brimob dan anggota Polres saling memaafkan.
“Ke depan saya dan bapak Kapolres tetap bekerja sama koordinasi untuk melaksanakan tugas fungsi dan peran kita masing-masing,” ungkapnya.
“Saya sebagai Brimob tugasnya apa, dan pak Kapolres sebagai Kapolres tugasnya apa, tetap koordinasi dan bekerjasama untuk melaksanakan tugas yang diemban di pundak kita masing-masing,” pungkasnya.
Sementara itu, Dansat Brimob Polda Maluku Kombes Dostan Siregar dalam arahannya merasa yakin personil Brimob dan anggota Polres Tual yang hadir saat ini bukan atas keterpaksaan.
Mengulang penyampaian Kapolres Tual dan Danmen, Dostan mengaku bahwa memang ada rencana untuk melaksanakan kegiatan apel gabungan yang akan direncanakan sebulan sekali baik di Mako Polres maupun Mako Batalyon C di Kota Tual.
Kejadian beberapa hari lalu juga diyakini seluruh anggota sangat menyayangkan dan menyesalinya. “Saya berharap tadi bapak Danmen juga menyampaikan bahwa itu kejadian terakhir tidak boleh terulang lagi,” sesalnya.
Kejadian yang memalukan bagi institusi Polri dampaknya sangat besar sekali. Bukan hanya dirasakan masyarakat Kota Tual tetapi juga masyarakat yang di luar daerah ini bahkan di luar Provinsi Maluku.
“Kita diberikan kewenangan oleh undang-undang. Memiliki tugas pokok untuk melindungi, mengayomi melayani masyarakat. Penegakan hukumnya terakhir. Kalau kita sendiri yang diberikan amanah untuk melindungi masyarakat tapi ternyata kita sendiri tidak bisa melindungi kita sesama rekan kerja kita. Ini sangat memalukan dan menyedihkan,” bebernya.
Siregar berharap dengan insiden ini hendaknya menjadikan pengalaman yang sangat berharga supaya tidak terulang kembali. “Ke depan saya berharap terus jalin komunikasi sesama anggota baik dari Brimob yang ada di Kota Tual ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, apabila mungkin ada hal-hal di lapangan terjadi sumbatan-sumbatan komunikasi berkenan rekan-rekan semuanya mungkin jangan mengambil keputusan sendiri, tapi hendaknya dikoordinasikan.
“Komunikasi, koordinasikan sehingga muncul kolaborasi kerjasama. Pasti ada solusinya,” ucapnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post