AMBONKITA.COM,- Penyaluran bahan bakar minyak tanah untuk kebutuhan rumah tangga dipastikan dalam kondisi aman selama bulan Ramadan 1446 Hijriah Tahun 2025.
Area Manager Commrel & CSR Regional Papua Maluku, Ispiani Abbas, dalam keterangan persnya yang diterima Kamis (7/3/2025), mengaku PT. Pertamina Patra Niaga menyalurkan minyak tanah sesuai kuota yang ditetapkan oleh Pemerintah.
“Saat ini stok minyak tanah di provinsi Maluku umumnya dan kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) khususnya dalam kondisi aman. Untuk penyalurannya menyesuaikan kuota dari pemerintah untuk masing-masing daerah kota/kabupaten,” kata Ispiani.
Hingga Februari 2025 penyaluran minyak tanah di kabupaten SBT sekitar 17% dari kuota yang sudah ditetapkan pemerintah. Ini masih dalam kondisi normal. Namun saat Ramadan dan Idul Fitri diperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan sekitar 5%.
“Secara umum penyaluran mitan masih dalam kondisi normal dan sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan kebutuhan saat memasuki bulan Ramadan, Pertamina telah melakukan penyaluran tambahan sebanyak 10 KL di minggu pertama Maret dan akan dilakukan penyaluran tambahan sebanyak 10 KL di minggu kedua Maret untuk wilayah SBT,” ungkap Ispi.
Penyaluran minyak tanah di wilayah SBT didukung sebanyak 3 agen dan 208 pangkalan resmi Pertamina yang tersebar di seluruh wilayah.
“Pertamina berharap masyarakat atau konsumen memahami bahwa jika ada kendala penyaluran mitan (minyak tanah) di satu atau dua pangkalan tidak mengartikan bahwa di pangkalan lainnya juga terjadi hal yang sama. Kami akan terus berupaya mengoptimalkan penyaluran mitan sesuai dengan aturan yang ada,” jalasnya.
Minyak tanah di wilayah SBT, lanjut Dia, disalurkan dari Fuel Terminal (FT) Bula. “Ketahanan stok mitan saat ini di FT Bula mencapai 10 hari ke depan. Stok akan terus dijaga seiring dengan suplai secara berkala dari Integrated Terminal (IT) Wayame,” tambahnya.
Saat dilakukan pengecekan dan monitoring di sejumlah pangkalan mitan di Kota Bula oleh tim lapangan, Ispi mengaku kondisinya masih kondusif dan pembelian mitan di pangkalan dalam kondisi normal.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying dan membeli mitan di pangkalan resmi karena kami pastikan stok mitan di kabupaten SBT masih dalam kondisi yang cukup dan tetap akan disalurkan sesuai kuota yang sudah ditetapkan pemerintah,” tutur Ispi.
Selain itu, sebagaimana diatur dalam Pepres 191 Tahun 2014, pengguna mitan adalah rumah tangga, usaha mikro dan usaha perikanan untuk keperluan memasak dan penerangan.
“Untuk sektor usaha yang bukan dalam kategori pengguna sesuai Perpres, dihimbau untuk tidak menggunakan mitan subsidi agar mitan subsidi ini dapat mencukupi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Pertamina senantiasa berkomitmen untuk menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi mitan di wilayah SBT.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan pihak terkait untuk memastikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Jika masyarakat mengalami kendala dalam mendapatkan mitan atau menemukan harga yang tidak sesuai HET, silahkan menghubungi Pertamina Call Center di 135,” pungkasnya.
Editor: Husen Toisuta