Othe Patty, aktivis perempuan dari Yayasan Peduli Inayana Maluku ikut menolak kehadiran lagu yang dianggapnya dapat merusak moral anak muda warga Kota Ambon dan bahkan mencoreng citra Ambon sebagai kota kreatif berbasis musik yang ditetapkan UNESCO, Ambon, Kota Musik Dunia.
“Kami sedang berjuang agar Kota Ambon ini ramah bagi tumbuh kembang anak juga ramah bagi perlindungan perempuan. Susah payah menjaga anak-anak kita dari tayangan-tayangan tik-tok dan lainnya yang tidak mendidik, susah payah berjuang bagi pemulihan korban. Ini malah muncul lagu Ambon yang seronok seperti itu, ” kata Othe Patty.
Menurutnya apa yang dilakukan Emola selain melecehkan perempuan, lagu tersebut merusak citra Ambon City of Music, karena karya yang dibuatnya tersebut tidak berkualitas.
Karena itu dia minta Pemerintah Kota Ambon menertibkan beredarnya lagu itu, agar tidak mencoreng citra Kota Ambon.
”Apalagi tayangan video Emola itu diberi tagar #laguambon,” sesal Direktur YPIM ini. (*)
AMBONKITA.COM,- Masa jabatan Murad Ismail dan Barnabas N. Orno sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Maluku akhirnya berakhir…
AMBONKITA.COM,- Rumah Sakit Bhayangkara Ambon bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (FKUP) dalam program Koas…
AMBONKITA.COM,- Jorie Soukotta, Terdakwa kasus dugaan korupsi pada proyek jalan penghubung desa Rambatu - Manusa,…
AMBONKITA.COM,- Universitas Pattimura (Unpattti) kembali telorkan sebanyak 1.804 orang sarjana baik S1 maupun S2. Jumlah…
AMBONKITA.COM,- Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) jaringan internet cepat akhirnya hadir di Ambon, Maluku. Salah satu…
AMBONKITA.COM,- Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden dan Anggota Legislatif (DPR, DPD, dan DPRD) telah berakhir aman…