Categories: Maluku

Perbedaan Bisnis Kopi di Kota Ambon dan Pontianak

Share

Bahkan tak jarang warung kopi juga jadi tempat untuk lobi-lobi politik,  lobi-lobi proyek hingga titik kumpul berbagai komunitas hobi.

Salah satunya kawasan Jalan Gajah Mada, saat penulis menjumpai kawan lama di lokasi ini berjejer ratusan kedai kopi dan setiap warung kopi ini sarat pengunjung.

Tapi uniknya tidak ada persaiangan berarti setiap warkop punya pengunjung dan masing-masing memiliki ciri khas.

Tapi jika ke Pontianak setiap orang yang bertanya tentang  kopi selalu yang direkomendasikan ada dua warkop yakni kedai kopi Aming dan Asiang.

Selain kedua warkop ini ada juga warkop Djaja dan warkop Suka Hati, masing-masing warkop ini sudah berdiri antara 50 hingga 80 tahun.

Lalu bagaimana dengan warung kopi di Ambon, kota ini tak banyak penikmat kopi, karena kopi tidak menjadi gaya hidup orang Ambon, meski puluhan warkop muncul di setiap sudut jalan.

Untuk menjadikan Ambon seperti Pontianak rasanya sulit. Hanya ada satu dua warkop yang benar-benar ramai dikunjung seperti Warkop Lela, Warkop Moro, Warkop Joas atau Warkop Tempo Doloe.

Yang baru bermunculan tiga tahuan terakhir seperti  kedai Kopi Dolo dan Barista Cafe atau sejumlah coffee shop yang dikelola anak muda.

Kedai kopi berbeda dengan cafe pada umumnya, biasanya kedai kopi menu utamanya adalah kopi husus yang diracik dengan cara-cara khusus pula.

Peracik kopi biasanya disebut barista.

Di Ambon hanya ada beberapa kedai kopi khusus seperti ini yang meracik kopi mulai dari biji kopi hingga menyeduh dengan berbagai metode.

Awal tahun 2018 booming kedai kopi di Indonesia mulai merambah ke Ambon. Banyak anak muda mulai ramai membangun kedai kopi, mulai dari  modal apa adanya hingga modal besar.

Modal biasa saja mungkin tak sampai 50 an juta, cukup alat kopi seadanya, sejumlah jenis kopi, garasi rumah atau teras rumah disulap jadi kedai.

Bahkan ada yang mengaku hanya modal 20 jutaan saja sudah bisa membangun kedai kopi.

Tapi ada yang bermodal ratusan juta. Mengontrak gedung di tempat strategis, hingga membeli mesin-mesin kopi berharga puluhan juta.

Semua kembali ke si pemilik modal dan pemilik kedai kopi. Tapi memang beda bisnis kopi di Ambon dan Pontianak, yang satu sudah jadi gaya hidup yang satu baru memulai menjadi gaya hidup. (*)

Penulis  : Insany Syahbarwaty

 

Page: 1 2

Recent Posts

Kapolda Ajak Masyarakat Bersatu Sukseskan Pilkada Damai dan Bermartabat di Maluku

AMBONKITA.COM,- Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan meminta dukungan dan mengajak seluruh…

11/20/2024

Dua Oknum PNS Pemakai Narkotika di Ambon Ditangkap Polisi

AMBONKITA.COM,- Dua oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS), warga kecamatan Sirimau, Kota Ambon, yang diduga sebagai…

11/20/2024

Penyelundupan Cianida dan Karbon di Namlea Digagalkan Polisi

AMBONKITA.COM,- Aparat Satreskrim Polres Buru berhasil menggagalkan penyelundupan bahan kimia jenis Cianida (CN) dan Karbon…

11/19/2024

Ketum Bhayangkari Pusat Salurkan Ribuan Paket Bansos kepada Masyarakat MBD

AMBONKITA.COM,- Ketua Umum Bhayangkari Pusat, Juliati Sigit Prabowo, kembali menyalurkan ribuan paket bantuan sosial (Bansos)…

11/19/2024

Dana Desa Adm Aruan Gaur Diduga Ditilep Rp1,7 Miliar

AMBONKITA.COM,- Anggaran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa di Negeri Administratif Aruan Gaur, kabupaten Seram…

11/19/2024

Usut Dugaan Korupsi Dana Desa, Polda Maluku Periksa KPN Tial

AMBONKITA.COM,- Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) Tial, Fadli Tuarita, diperiksa penyidik Subdit III Tindak Pidana Korupsi…

11/18/2024