“Untuk itu, seluruh anggota keluarga harus melakukan tugas dan fungsinya dengan baik sehingga berbagai permasalahan dalam keluarga dapat teratasi. Salah satu cara pencegahan stunting juga dengan menyiapkan pada calon orang tua, agar mereka siap dan mampu menghasilkan generasi berkualitas,” pesannya.
Widya juga mengingatkan, pemenuhan gizi yang baik sejak persiapan dan perencanaan pembentukan keluarga terlebih bagi remaja putri, harus diperhatikan orang tua. Dengan begitu, dapat melahirkan generasi berkualitas dan pastinya stunting dapat dicegah.
“Saya ajak masyarakat untuk mengentaskan stunting di seluruh wilayah Maluku,” tegas Widya mengingatkan.
Disamping itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan BKKBN RI, DR. Indra Murty Surbakti, menyampaikan, BKKBN diberi amanat oleh Presiden Nomor 22 Tahun 2021, sebagai lembaga yang bertanggung jawab menurunkan angka stunting dengan pendekatan keluarga.
“Kita tidak hanya menangani program yang berhubungan dengan keluarga berencana, tapi kita juga diberi mandat baru sebagai pengendali pencegahan stunting dan program – program yang mendukung penurunan stunting melalui Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (Ran Pasti),” ujar Indra.
Ran Pasti, kata Indra, menjadi acuan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting bagi kementerian dan lembaga, pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, pemerintah desa serta pemangku kepentingan lainnya.
“Jadi kata kunci di BKKBN itu, kami ingin mencegah agar tidak ada bayi yang lahir stunting. Fokus utama kita itu di calon pengantin, remaja, ibu hamil/menyusui dan anak balita. Untuk itu, kami harap bantuan seluruh pihak di Maluku berkontribusi untuk mencapai target angka prevalensi stunting dibawah 14 persen pada tahun 2024,” tandasnya.
Acara Harganas juga dirangkai dengan penyerahan penghargaan kepada
para pemenang lomba tingkat Provinsi Maluku.
A. Penghargaan kepada pemerintah daerah dan mitra kerja atas dukungan program Bangga Kencana :
1. Penghargaan kepada pemerintah daerah dalam percepatan pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten kota/kecamatan dan desa. Terbaik I (Kabupaten SBB), terbaik II (Kota Ambon) dan terbaik III (Maluku Tenggara).
2. Penghargaan kepada PD Ikatan Bidan Indonesia (IBI) atas kontribusi dalam meningkatkan kesertaan KB pada kegiatan Pelayanan KB tingkat provinsi Maluku Tahun 2022.
3. Penghargaan ajang kreativitas nasional dengan kategori The Most Dicipline Program Creating For Impact BKKBN x Beneran Indonesia, diterima Siswa PIK-R SMA Swasta YPKPM Ambon, Leon Pieter Sahertian.
B. Penilaian pengelola program bangga kencana tingkat kabupaten / kota.
1. Lomba penilaian Kampung Keluarga Berkualitas.
Terbaik I : Kampung KB Desa Wali, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan. Hadiah yang diterima berupa plakat, piala, penghargaan dan uang tunai Rp. 7 juta.
Terbaik II : Kampung KB Kasih Kelurahan, Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Hadiah yang diterima berupa plakat, piala, penghargaan dan uang tunai Rp. 4 juta.
Terbaik III : Kampung KB Kasih Ibu Desa Hunut-Durian Patah, Kecamatan Teluk Ambon. Hadiah yang diterima berupa plakat, piala, penghargaan dan uang tunai Rp. 3 juta.
Terbaik Harapan : Desa Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Hadiah yang diterima berupa plakat, piala, penghargaan dan uang tunai Rp. 1 juta.
2. Lomba video pendek (AkuKamu).
Terbaik I : Siswa PIK-R SMA Swasta YPKPM Ambon, Leon Pieter Sahertian. Hadiah yang diterima berupa iPad dan penghargaan.
Terbaik II : Siswa PIK-R SMA Swasta YPKPM Ambon, Victoria Melawatun. Hadiah yang diterima berupa Hp dan penghargaan.
Terbaik III : Siswa PIK-R SMAN 1 Ambon, Chelsea L.S Gaspers dan siswa SMA Lentera Harapan Ambon, Viona N.F Lasamahu. Hadiah yang diterima berupa Speaker Bluetooth dan penghargaan.
Discussion about this post