AMBONKITA.COM,- Kebakaran hebat melanda Sekolah Dasar (SD) Negeri 318 Maluku Tengah di Saparua, Jumat (26/1/2024) sekira pukul 08.30 WIT. Para siswa dan guru berlari keluar selamatkan diri.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran. Namun, dugaan sementara api berasal akibat hubungan arus pendek (korsleting listrik) pada ruang UKS. Api lalu merembet membakar 6 ruang kelas, dan 1 ruang perpustakaan.
Beruntung, insiden yang terjadi sekira pukul 08.30 WIT itu tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Hanya saja kerugian materil ditaksir mencapai kurang lebih Rp800 juta.
Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janete S. Luhukay, mengatakan, berdasarkan keterangan yang didapat dari Jatcoba Nanlohy, guru sekolah itu, kebakaran diketahui setelah seorang siswa berteriak melihat api dari belakang ruang kelas tepatnya di ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Kala itu, ibu guru 58 tahun ini tengah melaksanakan proses belajar mengajar di ruang kelas 5.
“Saksi sempat tidak percaya kemudian mengecek langsung dan ternyata benar ada kobaran api yang berasal dari dalam ruang UKS sudah menjalar hingga ke senk (atas) ruangan tersebut,” kata Nanlohy.
BACA JUGA: Rumah Camat Bula Terbakar Berawal dari Bunyi Ledakan
Melihat hal itu saksi langsung mengarahkan para siswa untuk segera keluar dari dalam kelas. Ia kemudian melaporkan kepada para guru yang sedang mengajar di ruangan kelas lainnya.
“Para guru langsung mengarahkan para siswanya untuk cepat keluar dari lingkungan sekolah,” jelasnya.
Bersamaan dengan para siswa berlarian keluar dari sekolah, saksi melihat warga sudah berada di sekitar TKP melakukan pemadaman menggunakan alat seadanya. Warga juga menyelamatkan meja dan kursi yang bisa diselamatkan.
Senada dengan Nanlohy, Kepala Sekolah Elsina Ririnama mengaku mengetahui kebakaran saat mendengar teriakan warga. Ibu 59 tahun ini kala itu berada di dalam ruangan kerjanya.
“Saat berlari keluar Saksi langsung mengarahkan para guru untuk mengontrol para siswa supaya meninggalkan lingkungan sekolah,” pintanya.
Ia mengaku peristiwa itu menyebabkan sarana prasarana seperti meja, kursi dan lemari hangus terbakar. Beruntung dokumen penting milik guru maupun siswa seperti Ijazah dan laporan pendidikan tidak ikut terbakar karena disimpan di ruangan Kepala Sekolah.
“Ruangan kepala sekolah tidak menyatu dengan gedung sekolah yang terbakar,” jelasnya.
Tak lama berselang setelah kebakaran aparat Polsek Saparua tiba di TKP. Selain mengamankan TKP personel Polsek Saparua juga membantu masyarakat memadamkan api dengan alat seadanya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post