AMBONKITA.COM,- Majelis hakim Pengadilan Negeri Ambon menjatuhkan hukuman bersalah kepada terdakwa Alexander Huberth Pattipelohy. Pelaku utama dalam kasus pembunuhan Anglin Sinay di Mardika, Kota Ambon, ini dihukum pidana penjara selama 12 tahun.
Vonis putusan bersalah tersebut dibacakan dalam sidang yang dipimpin ketua majelis hakim Lutfi Alzagladi, di Pengadilan Negeri Ambon, di Kota Ambon, Selasa (5/7/2022).
“Mengadili, menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana sebagaimana terbukti melanggar pasal 338 KUHPidana. Terdakwa juga divonis bersalah dengan pidana penjara selama 12 tahun, dikurangi selama berada dalam tahanan,” kata Lutfi dalam persidangan yang dihadiri terdakwa, didampingi kuasa hukumnya, Djidon Batmomolin.
Majelis hakim mengaku yang meringankan terdakwa berlaku sopan di persidangan. Ia juga mengakui perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi. Sedangkan yang memberatkan, perbuatan terdakwa membuat korban Anglin Sinay, meninggal dunia.
Untuk diketahui, vonis majelis hakim ini lebih ringan dari tuntutan JPU. Sebelumnya JPU menuntut terdakwa selama 14 tahun penjara, saat sidang yang berlangsung pada Selasa, 21 Juni 2022 lalu.
JPU dalam amar tuntutannya kala itu menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja merampas nyawa orang lain sebagaimana pasal 338 KUHPidana sesuai dalam dakwaan alternatif kedua.
“Meminta kepada majelis hakim agar menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Alexander Huberth Pattipelohy, dengan pidana penjara selama 14 tahun di potong selama terdakwa berada dalam tahanan,” kata Crisman Sahetapy dalam amar tuntutannya.
Dalam berkas dakwaan JPU menyebutkan tindak pidana yang dilakukan terdakwa terjadi pada Minggu, 13 Maret 2022, sekitar pukul 02.00 WIT. Kejadian itu terjadi tepat di depan Alfamidi, jalan Tulukabessy, atau samping kantor Kehutanan Kota Ambon.
Awalnya, korban Anglin Sinay berteriak ada pencuri, dan pemuda yang diteriaki pencuri tersebut berlari ke arah Gereja Bethel Mardika. Saat itu korban berlari mengikuti pemuda itu hingga di depan Gereja sehingga sempat terjadi adu mulut.
Saat itu, korban dipukul teman-teman terdakwa (berkas terpisah) diantaranya saksi (terdakwa) Febrian Charles Sopacua alias Ian, saksi ( terdakwa) Jacson Dahoklory, alias Jack, anak (terdakwa) GBJIT alias Abi.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Detik-detik Penikaman AS Hingga Tewas di Mardika Ambon
Discussion about this post