Berita Terkini Maluku
No Result
View All Result
  • AMBON
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • EKONOMI
  • HUKUM DAN KRIMINAL
  • POLITIK
  • LIFESTYLE
  • OLAHRAGA
Youtube
  • AMBON
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • EKONOMI
  • HUKUM DAN KRIMINAL
  • POLITIK
  • LIFESTYLE
  • OLAHRAGA
No Result
View All Result
  • HOME
  • AMBONKU
  • DAERAHKU
  • EKONOMI
Berita Terkini Maluku
live
Home Daerahku

SK Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura tidak Ditulis Nama Thomas Matulessy

ANAK CUCU GUGAT NEGARA

Editor by Editor
May 11, 2022
in Daerahku, Maluku
0
Keluarga Thomas Matulessy

Tampak Keluarga Besar Anak Cucu Thomas Matulessy dari berbagai Negeri di Maluku duduk bersama di Ambon, Rabu (11/5/2022). (Foto: Husen Toisuta)

AMBONKITA.COM,- Keluarga besar anak cucu Thomas Matulessy, Kapitan Pattimura, menggugat Negara terkait nama Pahlawan Nasional asal Maluku itu, yang tidak dicantumkan dalam Surat Keputusan (SK) Presiden Republik Indonesia Nomor 087/Tega/1973, tertanggal 6 November 1973.

Anak cucu marga Matulessy yang berasal dari 9 Negeri di Maluku (Haria, Hulaliu, Itawaka, Ulath, Siri Sori, Waai, Tuhaha, Noloth, dan Kota Saparua) akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) di Student Center FKIP Universitas Pattimura, Kota Ambon, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga

Puslitbang Polri Menilai Pelayanan Publik Polda Maluku Sangat Baik

Delapan Orang Bersaudara Diselamatkan Tim SAR di Perairan Pulau Buru

“Yang kita tahu ada 9 negeri keluarga Matulessy di Maluku. Kami mohon maaf kalau ada negeri lain yang belum kami undang,” kata Thomas Matulessy dari Hulaliu yang didampingi keluarga Matulessy lainnya yakni Etus Matulessy, Emil Matulessy, Semy Matulessy, Gustav Efert Matulessy, Harry Matulessy, dan Jhon Matulessy.

Menurut Thomas, Mubes yang akan digelar bertujuan untuk mewujudkan kesepakatan bersama agar nama Thomas Matulessy, ditulis dalam SK Presiden sebagai Kapitan Pattimura, Pahlawan Nasional.

“Intinya yang kami inginkan bahwa nama Thomas Matulessy disebutkan sebagai Kapitan Pattimura yang merupakan Pahlawan Nasional asal Maluku,” tegasnya.

Berdasarkan buku “Hasil Seminar Perjuangan Pahlawan Nasional Pattimura” yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Ambon, 8 November 1993, terdapat beberapa saran dan rekomendasi yang penting kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

“Jadi seminar itu dilakukan selama tiga hari. Dan menurut saya ini adalah seminar pertama tentang Pattimura setelah Indonesia merdeka,” kata Thomas yang mengaku turut mengikuti seminar tersebut.

BACA JUGA: Bom Diduga Pеnіnggаlаn Pеrаng Dіtеmukаn Tеrtаnаm dі Bаwаh Gereja

Salah satu rekomendasi yang dikeluarkan yakni meminta agar Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura dilampirkan dengan penyebutan nama Thomas Matulessy. Hal ini didasarkan pada SK vonis hukuman mati di tiang gantungan di depan Benteng Victoria Ambon pada 16 Desember 1817 dituliskan nama Thomas Matulessy.

“Jadi mestinya SK Pahlawan Nasional ini nama almarhum Thomas Matulessy itu harus ada karena SK saat dihukum di tiang gantungan itu disebutkan Thomas Matulessy. Jadi hasil seminar ini yang belum ditindaklanjuti oleh Pemerintah, itu yang pertama,” kata dia.

Selain itu, lanjut Thomas yang merupakan penulis buku “Kapitang Pattimura Anak Negeri Hulaliu” ini mengaku dalam seminar tersebut, juga terdapat sejumlah saran yang pertama adalah terkait historiografi Maluku, khususnya perjuangan Pattimura dan kawan-kawan.

“Maka perlu diteliti dan diangkat dan ditetapkan silsilah Thomas Matulessy di Pulau Saparua dan di Pulau Haruku. Ini juga yang tidak ditindaklanjuti oleh ahli-ahli sejarah,” kata dia.

Olehnya itu, hingga saat ini belum terdapat asal usul Kapitan Pattimura Thomas Matulessy yang ditetapkan berdasarkan hasil penelitian sesuai saran dari hasil seminar tersebut.

“Jadi besok ini akan ada acara musyawarah besar dan dilanjutkan dengan tanggal 13 itu ada acara napak tilas sebuah keluarga Matulessy, mau melihat situs-situs sejarah, jejak-jejak leluhur yang ada di negeri-negeri yang akan diceritakan besok oleh semua saudara-saudara yang berasal dari 9 negeri yang ketemu,” sebutnya.

Senada dengan Thomas, Semy Matulessy, menambahkan selain nama Thomas Matulessy tidak disebutkan sebagai Kapitan Pattimura, juga tidak ada satu tempat pun yang menggunakan leluhurnya tersebut. Seperti misalnya nama Jalan, nama Perguruan Tinggi, Bandara, Pelabuhan dan sebagainya. Sebab, semuanya menggunakan nama Pattimura.

“Jadi Mubes Keluarga Besar Matulessy ini sebagai momen bangkitnya keluarga besar Matulessy bahwa kita adalah basudara. Mubes ini tujuannya mencerahkan keluarga Matulessy bahwa katong samua basudara,” tegas Semy yang merupakan seorang pengacara di Jakarta tersebut.

Editor: Husen Toisuta

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tags: Kapitan PattimuraPahlawan NasionalThomas Matulessy
Editor

Editor

BeritaTerkait

Puslitbang Polri Menilai Pelayanan Publik Polda Maluku Sangat Baik
Hukum Kriminal

Puslitbang Polri Menilai Pelayanan Publik Polda Maluku Sangat Baik

by Editor
March 30, 2023
0

AMBONKITA.COM,- Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri melakukan penelitian di wilayah hukum Polda Maluku. Mereka menilai pelayanan publik pada...

Read more
Delapan Orang Bersaudara Diselamatkan Tim SAR di Perairan Pulau Buru
Daerahku

Delapan Orang Bersaudara Diselamatkan Tim SAR di Perairan Pulau Buru

by Editor
March 30, 2023
0

AMBONKITA.COM,- Sebanyak delapan orang bersaudara berhasil diselamatkan tim SAR Gabungan di sekitar perairan timur Pulau Buru, Maluku, Kamis (30/3/2023) sekira...

Read more
Nelayan di Namlea Mengeluh, Hasil Tangkapan Ikan tak Laku di Pasar
Daerahku

Nelayan di Namlea Mengeluh, Hasil Tangkapan Ikan tak Laku di Pasar

by Editor
March 30, 2023
0

AMBONKITA.COM,- Sejumlah nelayan di Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, mengeluhkan hasil tangkapan ikan yang tak laku di pasaran. Hal itu diduga...

Read more
Satgas Mafia Tanah akan Dibentuk di Maluku
Daerahku

Satgas Mafia Tanah akan Dibentuk di Maluku

by Editor
March 30, 2023
0

AMBONKITA.COM,- Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, mengaku sangat mendukung rencana pembentukan Satgas Mafia Tanah oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan...

Read more
ilustrasi kekerasan seksual
Daerahku

Empat Anak di Huamual Dicabuli

by Editor
March 30, 2023
0

AMBONKITA.COM,- Empat orang anak yang masih di bawah umur dilaporkan mendapat kekerasan seksual. Anak-anak warga di salah satu desa di...

Read more
Next Post
Kapolda

Bicara Pertahanan Keamanan, Pangkogabwilhan III Kunjungi Kapolda Maluku

Ngobar

Kurangi Beban Puncak, PLN Ambon Mohon Bantuan Pelanggan Siapkan Captive Power

Discussion about this post

Berita Populer

  • Kapolda: Anggota DPRD Malteng yang tidak Ada di TKP Jangan Omong Besar Cari Popularitas Murahan

    Kapolda: Anggota DPRD Malteng yang tidak Ada di TKP Jangan Omong Besar Cari Popularitas Murahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Foto Nikah Dua Aktor Porno yang Viral di Ambon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gara-gara Tagih Hutang Warga Mangga Dua Ambon Diparangi Hingga Tewas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mantan Bupati Buru Jadi Tersangka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Usai Diperiksa Polisi Dua Aktor Video Mesum Dipulangkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Terms and Conditions

@AMBONKITA.COM

No Result
View All Result
  • AMBON
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • EKONOMI
  • HUKUM DAN KRIMINAL
  • POLITIK
  • LIFESTYLE
  • OLAHRAGA

@AMBONKITA.COM