AMBONKITA.COM,- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan PT Balam Energy Limited menjelaskan keberatan warga atas aktivitas eksplorasi seismik PT Balam Energy Limited di Gunung Bati, Kecamatan Kian Darat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Aktivis dan masyarakat adat dari Bati Kelusy dan Bati Tabalean sebelumnya memprotes kegiatan eksplorasi yang dilakukan perusahaan asal Australia itu di kawasan Gunung Bati. Para aktivis bahkan mengusung tagar #SaveBati.
Menanggapi protes warga itu, Kepala Humas SKK Migas Papua-Maluku, Galih W. Agusetiawan, menjelaskan apa yang dilakukan PT Balam Energy Limited saat ini adalah masih sebatas pencarian data potensi sumberdaya migas atau eksplorasi dengan metode seismik.
PT Balam Energy Limited telah melewati seluruh prosedur sebelum melakukan aktivitas eksplorasi di wilayah Kabupaten SBT.
“Kami merasa banyak didukung oleh masyarakat dalam kegiatan tersebut. Karena dalam kegiatan itu, banyak mempekerjakan warga lokal. Bahkan ada anggapan-anggapan untung ada perusahaan ini,” kata Galih saat Ngobrol Santai Hulu Migas di Studio Terasmaluku.com di Kota Ambon, Senin (15/8/2022).
Selain masyarakat, dukungan terhadap aktivitas eksplorasi tersebut juga didapat dari Pemerintah Daerah. Dukungan didapat setelah dilakukan sosialisasi bersama Sekretaris Daerah Kabupaten SBT dengan Raja di daerah kegiatan. Sosialisasi dilakukan untuk mengedukasi masyarakat terkait kegiatan eksplorasi di wilayah Kabupaten SBT.
“Jadi kegiatan ini masih eksplorasi, masih mencari data. Belum ada eksploitasi. Jadi kalau dibilang akan mencemari lingkungan itu salah,” kata Galih.
Eksplorasi migas yang dilakukan saat ini di SBT, lanjut Galih, untuk menindaklanjuti target dari Presiden RI Joko Widodo.
“Pak Jokowi dalam sambutan HUT RI tahun 2021, targetnya adalah kalimat Pak Jokowi menggalakkan kegiatan eksplorasi. Bayangin kalimatnya menggalakkan, jadi harus ada kegiatan eksplorasi,” ungkapnya.
BACA JUGA:Â Gubernur Minta SKK Migas Perhatikan Kemaslahatan Masyarakat
Galih mengaku, ketakutan masyarakat terkait aktivitas eksplorasi migas terlalu berlebihan. Padahal, kegiatan eksplorasi masih sebatas pencarian data potensi sumberdaya migas.
Discussion about this post