Sebelumnya, sosialisasi survei seismik juga sudah dilakukan. Sementara itu di Negeri Kilmury, Kecamatan Kilmury Kabupaten SBT, sosialiasi dilakukan pada 26 Juni 2022 dengan melibatkan Sekda SBT Jafar Kwairumaratu. Sementara di wilayah Bati Kecamatan Kian Darat, sosialiasi digelar pada 23 Juni 2022.
Pada sosialiasi di wilayah Bati dihadiri kurang lebih sebanyak 100 orang. Terdiri dari Forkompimda SBT, Pemerintah Desa, Raja Bati, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pimpinan Lembaga Negeri/Desa serta masyarakat setempat.
Saat sosialisasi dilakukan warga telah mengaku tidak keberatan dengan rencana kegiatan survey seismik. Bahkan mereka siap membantu untuk mensosialisasikan kepada masyarakat lainnya yang tidak hadir.
Hasil sosialiasi yang digelar itu menjadi langkah awal PT Balam Energy Limited, melakukan pencarian data potensi sumberdaya migas baru, atau eksplorasi di wilayah Gunung Bati.
Defri Setiyadi mengatakan, lokasi pelaksanaan kegiatan survey seismik 2D telah melibatkan masyarakat Negeri/Desa di sekitar daerah kerja, termasuk warga Bati Kelusy.
Defri mengakui terjadinya gesekan di masyarakat terhadap kegiatan survey seismik merupakan hal yang wajar.
“Saya pikir itu hal yang wajar, karena tak kenal maka tak sayang, karena belum mengenal seperti apa perusahaan ini, kemudian tujuannya seperti apa, dan ini yang ditakutkan,” katanya.
Menurut Galih, rencananya panjang total lintasan seismik kurang lebih 200 Km di Maluku Tengah dan Kabupaten SBT 120 Km.
Dalam rencana pelaksanaannya, tercatat panjang lintasan seismik yang masuk Kecamatan Kian Darat hanya sekitar 3 Km. Dimana, terdapat 1 lintasan sepanjang kurang lebih 1,5 Km, atau kurang dari 1% total panjang lintasan seismik yang akan melewati Desa Bati Kelusi.
Galih menegaskan, seluruh kegiatan seismik merupakan program pemerintah pusat di daerah. Tujuannya untuk dapat mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi yang bersumber dari sumber daya alam. Sehingga nantinya sumber daya itu dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Liputan : Husen
Editor : Hamdi
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Discussion about this post