AMBONKITA.COM,- Pelarian Elegia Maria Betaubun, koruptor kasus dana Bos SMA Negeri 1 Pulau-pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru sejak tahun 2019 akhirnya berakhir.
Mantan Bendahara SMA 1 Aru itu ditangkap tim Kejaksaan Negeri Kepulauan Aru di rumahnya BTN Lateri Indah Blok C5 Nomor 10 Lateri III, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Rabu (17/8/2022).
Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejaksaan Tinggi Maluku, Wahyudi Kareba, mengatakan, keberadaan Maria Betaubun di Ambon terpantau sejak Senin (15/8/2022).
“Kejaksaan Negeri Kepulauan Aru melakukan penangkapan dan eksekusi terpidana atas nama Elegia Maria Betaubun di rumahnya pada Rabu, 17 Agustus 2022 sekitar pukul 14.00 WIT,” ungkap Kareba, Jumat (19/8/2022).
Betaubun melakukan penyimpangan dana Bos yang bersumber dari APBD dan APBN tahun 2012-2014 pada SMA Negeri 1 Aru. Perbuatannya menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 425.343.750.
Berdasarkan Putusan MA Nomor 2636 K/Pid.Sus/2018, menyatakan mengabulkan permohonan kasasi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sehingga JPU dapat melaksanakan eksekusi berdasarkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Ambon.
“Berdasarkan Putusan MA Nomor 2636 K/Pid.Sus/2018, tanggal 29 Januari 2019 terpidana atas nama Elegia Maria Betaubun telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi,” katanya.
Maria Betaubun dijatuhi hukuman pidana penjara selama 2 tahun dan 6 bulan. Ia juga dihukum membayar denda Rp 50.000.000, dengan ketentuan apabila tidak dibayar, diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan.
“Terpidana masuk dalam DPO sejak tahun 2019 berdasarkan Surat Penetapan DPO Nomor: Sprint-239/Q.1.15/Fu.3/08/2019,” jelasnya.
BACA JUGA:Â 8 Napi Korupsi di Maluku Ini Dapat Remisi HUT RI
Maria Betaubun, lanjut Kareba, telah diamankan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Ambon untuk diperiksa administrasi dan identitasnya.
Discussion about this post