AMBONKITA.COM,- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, mengeluarkan peringatan dini bahaya gelombang tinggi di wilayah perairan provinsi Maluku.
Gelombang setinggi kurang lebih empat meter, diprediksi akan melanda sembilan wilayah perairan laut di provinsi Maluku. Cuaca laut ekstrem itu diprediksi terjadi selama dua hari. Yaitu pada hari Jumat (14/7/2023) hingga Sabtu (15/7/2023).
Kondisi yang dapat membahayakan nyawa manusia dalam pelayaran ini berpotensi melanda kawasan Perairan Pulau Buru, Ambon-Kepulauan Lease, Kepulauan Sermata-Leti, Babar, Tanimbar, Kai, serta Laut Banda, Arufuru Bagian Tengah dan Barat.
BACA JUGA: Akses Jalan di Larike yang Tertutup Tanah Longsor Akhirnya Terbuka Malam Ini
Tak hanya itu, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Ashar, dalam keterangannya yang diterima AmbonKita.com, menyebutkan, selain gelombang tinggi, gelombang sedang juga diperkirakan akan terjadi di beberapa perairan laut Maluku lainnya.
Gelombang sedang atau setinggi 1,25 meter sampai dengan 2,50 meter, itu diperkirakan akan melanda laut Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur, serta perairan Selatan Seram maupun Kepulauan Aru.
Terkait kondisi tersebut, BMKG menyarankan warga agar dapat memperhatikan risiko keselamatan pelayaran. Terhadap perahu nelayan, kecepatan angin diprediksi bisa lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Sementara untuk kapal tongkang kecepatan angin berpotensi mencapai lebih dari 16 knot dengan tinggi gelombang 1,5 meter. Sedangkan untuk kapal ferry kecepatan angin bisa lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Untuk kapal berukuran besar seperti kargo atau kapal pesiar, diprediksi kecepatan angin bisa lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada,” pintanya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post