AMBONKITA.COM,- Gubernur Maluku, Murad Ismail bersama istri Widya Pratiwi Murad Ismail, mengunjungi tokoh adat, agama dan masyarakat petuanan Adat Leisela di Desa Wamlana, Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru, Minggu (10/7/2022).
Saat menggelar kunjungan silaturahmi itu, orang nomor 1 Pemerintahan Daerah Maluku ini sekaligus menyerahkan bantuan dua ekor sapi kurban, bertepatan pada perayaan hari Idul Adha 1443 Hijriah, Tahun 2022.
Dalam lawatannya itu Gubernur ikut didampingi Penjabat Sekda Maluku Sadali Ie, Penjabat Bupati Kabupaten Buru Djalaludin Salampessy dan istri, Anggota DPRD Maluku, Azis Hentihu, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku dan pimpinan OPD lingkup Pemkab Buru.
Gubernur mengaku, negara telah menyatakan pengakuan kepada desa atau negeri sebagai satu kesatuan masyarakat hukum. Ini berdasarkan asal usul dan adat istiadat maupun UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Pengakuan itu, jelas Gubernur, mesti dimaknai secara benar oleh setiap desa atau negeri di Maluku, melalui upaya memelihara dan menghidupkan adat istiadat. Juga dapat menggali ide dan kreativitas untuk inovasi pengembangan warisan budaya yang dimiliki.
Negeri atau desa sebagai garda terdepan yang memiliki nilai-nilai kultural dan historis, kata Murad, perlu ditata agar memiliki landasan kokoh. Dan setiap kearifan lokal mesti menjadi titik awal kegiatan pemerintahan pembangunan serta kemasyarakatan di daerah.
Murad mengatakan, budaya Pela Gandong dan lain-lain perlu dilestarikan dan dikembangkan agar menjadi pendorong bagi upaya mewujudkan kebersamaan dan kekeluargaan, serta menjadi jati diri kehidupan orang Maluku yang cinta damai.
Untuk itu, tegas mantan Dankor Brimob Polri ini, keberadaan raja dengan kepemimpinan yang arif dan bijaksana, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pembinaan masyarakat. Hal ini sangat penting, mengingat di era globalisasi banyak budaya asing yang masuk dan mencegah budaya lokal.
Murad juga mengingatkan tentang kemajuan teknologi digital. Kemajuan ini bila tidak dimanfaatkan secara baik dan optimal bisa menjadi sebuah ancaman atau bahkan penyebab degradasi moral generasi muda. Sebaliknya jika dimanfaatkan dengan optimal dapat mewujudkan generasi yang maju dan berkompetensi tinggi.
BACA JUGA: Gubernur Maluku Shalat Id Bersama Masyarakat di Kabupaten Buru
Terkait kemajuan teknologi di era saat ini, Murad mengaku masalah terbesar yang mesti dihadapi bersama adalah bagaimana membendung derasnya arus informasi lewat jalur medsos yang entah benar atau hoax. Tetapi yang pasti sangat potensial memprovokasi masyarakat dengan target-target tertentu.
Discussion about this post