TULEHU – Sejumlah masyarakat Tulehu mengikuti Deseminasi Hasil Program Rumah Sehat Iklim dan Posyandu Hijau yang digelar, Minggu, 29/06/2025 yang dipusatkan di Gedung Posyandu Mimosa, Desa Tulehu, Maluku Tengah. Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk kader posyandu, tokoh masyarakat, dan perwakilan puskesmas,
Program yang berjalan dari bulan Mei hingga Juni 2025 ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi perubahan iklim serta meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan sekitar ini, merupakan inisiatif Kaharuddin Unarella yang merupakan alumni Manaki New Zealand di Maluku.
Menurut Kaharuddin, deseminasi ini mencakup serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi perubahan iklim dengan pendekatan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Ia menyebutkan, sejumlah program telah dilaksanakan diantaranya, survei pengetahuan masyarakat tentang perubahan iklim, pelatihan pembuatan Eco Enzym, pembuatan hidroponik, serta penanaman tanaman ventilasi untuk mengurangi dampak radiasi dan gangguan sinyal elektronik.
Kaharuddin merinci kegiatan dimulai dengan melakukan survei untuk mengukur tingkat pemahaman masyarakat Desa Tulehu tentang dampak perubahan iklim.
‘’Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat sudah mulai menyadari pentingnya menjaga lingkungan sebagai langkah awal dalam menghadapi perubahan iklim. Namun, masih ada kebutuhan untuk lebih mengedukasi masyarakat mengenai tindakan konkret yang dapat dilakukan sehari-hari, seperti pengelolaan sampah dan penggunaan energi terbarukan,’’ ujarnya.
Kegiatan berikut yang ia gelar adalah pelatihan pembuatan Eco Enzym menjadi salah satu kegiatan unggulan dalam program ini.
‘’Pada kegitan ini para peserta diajarkan cara membuat eco enzym yang bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya di rumah tangga serta menjaga kebersihan lingkungan. Eco Enzym yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pembersih alami, pupuk, hingga bahan bakar alternatif. Pelatihan ini diikuti dengan antusiasme tinggi oleh warga dan kader posyandu yang menyadari pentingnya inovasi berbasis lingkungan ini, ‘’ jelas Kaharuddin melalui rilis yang dikirim ke redaksi Ambonkita.com, Minggu.
Selain itu, lanjutnya, pelatihan pembuatan hidroponik juga menjadi bagian penting dari program ini. Dengan mengandalkan metode pertanian tanpa tanah, masyarakat diberi wawasan tentang bagaimana menanam tanaman dengan lebih efisien dan ramah lingkungan.
‘’Ya melalui hidroponik, warga Tulehu dapat menanam berbagai jenis sayuran dan tanaman pangan dengan konsumsi air yang lebih hemat. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemandirian pangan tetapi juga mengurangi jejak karbon yang ditinggalkan oleh penggunaan pertanian konvensional, ‘’ jelasnya lebih jauh.
Salah satu program yang juga dipresentasikan dalam kegiatan ini adalah penanaman tanaman ventilasi yang berfungsi untuk mengurangi dampak radiasi dari perangkat elektronik. Penanaman tanaman ini tidak hanya meningkatkan kualitas udara tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat, dengan menyaring polutan dan meminimalkan radiasi berbahaya. Masyarakat diajak untuk menanam berbagai jenis tanaman yang memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi serta menyediakan oksigen yang lebih bersih.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain kader posyandu yang aktif dalam kegiatan pelatihan eco enzym, tokoh masyarakat, serta perwakilan puskesmas Tulehu.
Kehadiran mereka sangat penting untuk memastikan bahwa hasil dari program ini dapat dilaksanakan dengan baik di tingkat masyarakat.
Keikutsertaan aktif masyarakat dalam kegiatan pelatihan dan penanaman tanaman juga menjadi bukti komitmen bersama dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup yang sehat.
Mimi, salah satu peserta yang merupakan kader Posyandu Mimosa 1 mengakui pentingnya kegiatan tersebut, bahkan kegiatan ini memberikan pengetahuan tambahan bagi dirinya dan warga Tulehu lainnya.
‘’Saya percaya bahwa perubahan iklim bukan hanya isu global, tapi juga tanggung jawab kita di tingkat lokal. Lewat aksi kecil seperti menanam pohon, mengelola sampah, dan edukasi masyarakat, kita bisa membuat perubahan nyata untuk masa depan yang lebih bersih dan sehat, ‘’ ujar Mimi, kader Posyandu Mimosa 1 Desa Tulehu.
Kaharuddin berharap dengan dilaksanakannya kegiatan Deseminasi Hasil Program Rumah Sehat Iklim dan Posyandu Hijau ini, Desa Tulehu dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam mengimplementasikan solusi-solusi berkelanjutan dalam menghadapi perubahan iklim.
Menurutnya, program ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif untuk menjaga bumi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dia juga berharap Program Rumah Sehat Iklim dan Posyandu Hijau ini juga dapat terus berlanjut dengan melibatkan lebih banyak lagi masyarakat dalam pelatihan dan kegiatan berbasis lingkungan.
Kaharuddin menyebutkan saat ini kegiatan ini didanai oleh Dana Hibah Manaaki New Zealand Alumni lewat Kedutaan Besar New Zealand namun tentu bisa berlanjut dengan partisipasi semua pihak.
‘’Tentunya, melalui kerja sama yang erat antara masyarakat, pemerintah desa, dan berbagai lembaga terkait, desa Tulehu dapat terus berkembang menjadi komunitas yang lebih sadar lingkungan dan siap menghadapi tantangan perubahan iklim, ‘’ harapnya. (*)