AMBONKITA.COM,- Politeknik Kelautan dan Perikanan (PKP) Kampus Maluku menelorkan sebanyak 170 wisudawan Diploma III (D3) Tahun Akademik 2021-2022.
Ratusan wisudawan PKP Maluku ditelorkan melalui Sidang Senat yang dibuka Kapusdik Kelautan dan Perikanan, Dr. Bambang Suprakto, di aula kampus itu, Waiheru, kota Ambon, Kamis (1/9/2022).
Wakil Koordinator PKP Maluku, Dr. Achmad Jais Ely, melaporkan hasil evaluasi Tahun Akademik 2021-2022. 170 wisudawan terdiri dari 57 orang Program Studi Teknik Penangkapan Ikan, 55 Program Studi Teknik Pengolahan Produk Perikanan dan 58 Program Studi Teknik Budidaya Perikanan.
Ia mengatakan atas kepercayaan dunia usaha dan industri kelautan dan perikanan, sebanyak 46 dari 170 wisudawan, telah masuk permintaan tenaga kerja dari beberapa perusahaan.
Perusahaan tersebut masing-masing PT. Wahana Lestari Investama, PT. Indobenur Utama, Takalar-Sulawesi Selatan, CV. Siana Marina Service, Tangerang, CV Asmin Jumahir Sejahtera Galala-Ambon, PT Perikanan Nusantara Galala-Ambon dan PT Trinanda Selaras Lestari Jakarta Selatan.
Sementara itu, Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutannya yang disampaikan Pj. Sekretaris Daerah Maluku, Sadali Ie, memberikan apresiasi yang tinggi kepada kampus PKP Maluku. Ia mengaku PKP Maluku senantiasa mendukung upaya dan langkah Pemerintah Daerah Provinsi Maluku.
Dukungan itu diwujudkan melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing di bidang kelautan dan perikanan. Peningkatan SDM dilakukan untuk menggerakkan sumberdaya terutama kelautan dan perikanan, sekaligus menjadi pilar pembangunan kemaritiman di daerah ini.
BACA JUGA: Mahasiswa di Ambon Demo Kelangkaan Mitan hingga Penolakan Kenaikan Harga BBM
Percepatan pembangunan Maluku berbasis kemaritiman, kata Murad, merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilakukan. Mengingat Maluku berciri archipelago/kepulauan dengan luas lautan mencapai 92,4% serta jumlah pulau kurang lebih 1.340.
“Hal ini berimplikasi ke semua bidang pembangunan, karena tantangan kita kepulauan di Maluku cukup kompleks,” ujarnya.
Menurutnya, meski layak disebut sebagai daerah maritim, namun kenyataannya SDM kemaritiman yang berkualitas masih sangat terbatas.
Discussion about this post