Categories: EkonomiHeadlineMaluku

Tukar Menur dan Derita Warga Kep. Aru, Maluku

Share

AMBONKITA.COM – Kehidupan masyarakat nelayan di Kepulauan Aru, Maluku sungguh memprihatinkan, sejak turun temurun hidup mereka dibelenggu sistem tukar menur atau sistem ijon.

Kondisi ini diceritakan Ervin Mangajer, putra asli Gomarmetti, Kecamatan Aru Selatan Timur kepada AmbonKita.com. Rabu (24/2/2021) di Terascoffee Soabali, Ambon.

Bukan hal yang mudah hidup di wilayah kepulauan seperti Kepulauan Aru.

Sejak kecil, banyak hal yang disaksikan Ervin di kampungnya di Gomarmetti.

Orang tuanya adalah nelayan mata pencahariannya teripang, kepiting dan udang yang harga jualnya sangat mahal ketika diekspor

Selain dikonsumsi sendiri, para nelayan seperti orang tua Ervin rata-rata menjualnya ke pedagang Cina, Bugis, dan Makasar.

“Bapak saya biasa jual dengan sistem tukar menur atau barter, “ungkap Ervin.

Sistem inilah yang paling sering merusak tatanan ekonomi masyarakat.

“Bayangkan mereka harus jual udang hasil tangkapan dengan harga barang yang mereka ambil dipedagang,” kata Mercy Barends saat berkunjung ke Aru beberapa waktu lalu.

Dia menyebutkan sistem ijon atau barter ini membuat harga hasil tangkapan nelayan sangat murah.

“Udang yang harganya ratusan ribu perkilo di pasar modern disana cuma ditukar dengan beras atau bahan pokok lain,” katanya.

Apalagi menurut Mercy dengan kondisi alam yang sulit nelayan terpaksa menjual ke pedagang di desa.

“Kami dari kampung tujuan ke kabupaten, berangkat pagi dari kampung tiba di kabupaten, sore, “kata Ervin.

https://ambonkita.com/benteng-victoria-difungsikan-sebagai-situs-sejarah-markas-kodam-xvi-pattimura-bakal-pindah-ke-tawiri/

Ironisnya lanjut Ervin jika bertepatan dengan angin barat, nelayan takut untuk menyeberang lautan ke kabupaten karena bisa tenggelam atau bisa terdampar di pulau yg kosong.

“Jadi semua kebutuhan kami ambil saja dari pedagang ijon di kampung,” kata Ervin yang kini menempuh study di Fakultas Hukum Universitas Pattimura.

Bagi Ervin kondisi ini terpaksa dijalani turun temurun karena kondisi alam yang sulit.

Akibatnya sistem ijon bisa leluasa merajalela di kampung-kampung di Kepulauan Aru.(*)

Recent Posts

DPRD Maluku Gelar Rapat Paripurna Penyerahan LHP BPK Atas Laporan Keuangan Pemda Provinsi 2023

AMBONKITA.COM,- DPRD Provinsi Maluku menggelar rapat paripurna untuk penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa…

05/06/2024

Ungkap Penyelundupan Senpi dan Amunisi, Kapolsek KPYS Bersama Anggotanya Dapat Penghargaan

AMBONKITA.COM,- Kapolsek Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso (KPYS) Ambon, AKP. Julkisno Kaisupy bersama sejumlah anggotanya mendapatkan…

05/06/2024

Kapolda Ingatkan Personel Tingkatkan Soliditas Internal dan Sinergisitas Instansi Terkait

AMBONKITA.COM,- Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif kembali mengingatkan personel untuk terus meningkatkan pelayanan masyarakat,…

05/06/2024

Berkas Pencalonan Bupati Buru Azis Hentihu Diterima PKS, PDIP, Gerindra dan PAN

AMBONKITA.COM,- Bakal Calon (Balon) Bupati Buru, Azis Hentihu, mengembalikan formulir pendaftaran atau resmi mendaftar di…

05/05/2024

Ketua AMKEI Ajak Warga Kei Bantu Jaga Kamtibmas

AMBONKITA.COM,- Ketua DPW Angkatan Muda Kei (AMKEI) Provinsi Maluku, Efendi Notanubun, mengajak seluruh masyarakat Kei…

05/02/2024

Buruh Gelar Syukuran dan Dialog, Peringatan May Day di Maluku Aman dan Damai

AMBONKITA.COM,- Tidak seperti di daerah lainnya yang melakukan aksi unjuk rasa, peringatan hari buruh internasional…

05/01/2024