AMBONKITA.COM,- Gubernur Maluku, Murad Ismail, mengatakan jabatan fungsional Widyaiswara memiliki tanggung jawab besar dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pada pengembangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Peningkatan SDM diharapkan dapat membentuk ASN yang berintegritas, profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek KKN, dan mampu menyelenggarakan pelayanan publik berkualitas.
Harapan tersebut disampaikan Murad melalui sambutannya yang dibacakan Sekda Maluku Sadali Ie, saat membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI) Provinsi Maluku.
Pembukaan Rakerwil I DPW APWI Maluku oleh Sekda Maluku berlangsung di Aula Balai Diklat Pertanian, Waiheru, Kota Ambon, Rabu (25/1/2023).
“Jabatan fungsional Widyaiswara, memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan kualitas SDM terutama pengembangan ASN, sehingga dapat membentuk ASN berintegritas, profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek KKN dan mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas,” kata Murad.
BACA JUGA:Â Gubernur Maluku Harap Pengelolaan Zakat Terus Ditingkatkan
Sebagai tenaga pendidik, pengajar dan pelatih, Murad mengatakan Widyaiswara adalah sosok motivator dan fasilitator yang berperan meningkatkan kompetensi ASN secara sikap, keterampilan maupun pengetahuan.
Seorang Widyaiswara yang ideal, kata Murad, harus dituntut memiliki kemampuan konseptual, analitik dan teknis. Sehingga materi yang disampaikan tidak hanya sekedar bersifat transfer ilmu pengetahuan, namun diharapkan dapat mempengaruhi pola pikir, ketrampilan, sikap, perilaku dan moralitas peserta diklat.
Apalagi, lanjut Murad, perkembangan teknologi informasi dan tuntutan akuntabilitas serta profesionalisme dalam pelayanan publik yang semakin tinggi, mendapat sorotan tajam.
“Saya berharap para Widyaiswara harus belajar dalam mengadaptasi kemajuan teknologi dan informasi, untuk meningkatkan kompetensinya dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai tuntutan zaman,” pintanya.
Berkaitan dengan pelaksanaan rakerwil saat ini, Muras juga berharap dapat dijadikan sebagai sarana untuk bersilaturahmi membangun konsolidasi antara seluruh anggota asosiasi. Selain itu pun dapat membahas dan mendiskusikan berbagai isu strategis yang bisa menghasilkan berbagai pokok pikiran konstruktif. Juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam penetapan kebijakan pembangunan di Provinsi Maluku.
“Atas nama pemerintah daerah, Sekda menyambut baik pelaksanaan rakerwil ini, sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas profesi Widyaswara yang profesional dan kompeten,” tandas Sekda.
Ketua DPW APWI Maluku, Kasrul Selang, mengatakan, Widyaiswara kini dituntut mempunyai strategi. Bila Widyaiswara dikaitkan dengan visi misi Pemerintah Daerah Provinsi Maluku, maka pihaknya memiliki opsi misi tentang birokrasi dan sumber daya alam yang dikelola untuk kesejahteraan masyarakat.
“Dalam misi tersebut Widyaiswara ada di misi yang pertama (Birokrasi), yakni menciptakan birokrasi pemerintah provinsi yang dinamis, unggul, jujur dan melayani,” sebutnya.
Guna menuju ke asosiasi profesi berkelas dunia dan modern, Kasrul mengaku ada tiga misi dari asosiasi profesi. Diantaranya meningkatkan harkat dan martabat Widyaiswara, kompetensi maupun peningkatan kesejahteraan.
Sebagaimana diketahui, Rakerwil bertujuan mensinkronkan dan mendalami program kerja DPP APWI serta menyusun, menetapkan program kegiatan dan APB DPW APWI Maluku untuk satu tahun kerja 2023 dan menetapkan keputusan-keputusan organisasi lainnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post