Juru bicara Polda Maluku itu juga meminta para jurnalis di Maluku agar lebih selektif lagi dalam mempublikasikan produk pemberitaan.
“Jadi untuk hal-hal yang memang sensitif maka perlu untuk dilihat lagi apakah dampaknya jika dipublikasikan, sebab jika tidak selektif maka berita yang di publikasikan dapat membakar amarah masyarakat untuk kembali bertikai,” sebutnya.
Ia berharap media saat mempublikasi berita konflik agar bisa lebih melakukan penyaringan, karena bila dimuat secara fulgar, maka dikhawatirkan akan berdampak luas.
“Masyarakat kita ini emosinya mudah terbakar dengan pemberitaan media. Jadi saya sangat harapkan adanya koordinasi dengan kami dalam pemberitaan terkait persoalan konflik dan kamtibmas,” pintanya.
Rum mengaku untuk selama ini hubungan koordinasi antara Polri dengan media, khususnya di Maluku sudah berjalan baik, meski belum maksimal. Namun dirinya yakin akan terus meningkatkan kerjasama dalam meraih kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
“Kita selalu melakukan koordinasi dengan semua media yang kredibel terkait pemberitaan. Tapi masih ada kendala kita saat ini yang mana ada beberapa media yang statusnya masih abu-abu,” ujarnya.
Editor: Husen Toisuta
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Discussion about this post