AMBONKITA.COM,- Kepolisian Daerah Maluku berharap tidak ada lagi premanisme di Pasar Mardika dengan dalih apapun. Karena hal itu sangat meresahkan masyarakat.
Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Rum Ohoirat, setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Ambon memvonis bersalah dua terdakwa kasus pemerasan di Pasar Mardika Ambon, yakni IM, dan MH. Keduanya dijatuhi hukuman pidana penjara selama 1 tahun.
Putusan Majelis Hakim tersebut dengan sendirinya membantah semua tuduhan yang dilayangkan pihak keluarga terdakwa maupun sejumlah pedagang kepada Polda Maluku melalui media sosial (medsos).
“Bahwa Polri bekerja profesional dan sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Ohoirat di Ambon, Rabu (12/4/2023).
Dengan adanya putusan tersebut, Ohoirat meminta semua pihak agar dapat menghormati hukum.
“Hormati putusan hukum dan jangan ada lagi premanisme dengan dalih apapun,” pintanya.
Ia berharap putusan tersebut dapat menjadi efek jera kepada lainnya. Sehingga masyarakat dan para pedagang dapat berakfivitas dengan aman dan tentram.
“Biarkan masyarakat berusaha dan berdagang dengan tenang, jangan ada lagi pungutan-pungutan dengan dalih untuk keamanan tanpa didukung aturan yang ditetapkan oleh Pemerintah,” pintanya.
BACA JUGA:Â Puluhan Ekor Burung Kakatua Diselundupkan di Atas Kapal Tol Laut di Dobo
Juru bicara Polda Maluku ini juga berharap agar kasus tersebut tidak terulang kembali dan merupakan perkara yang terakhir.
“Namun bila muncul lagi maka Polda tidak akan segan-segan untuk menindak dan memproses hukum kembali, bahkan menyarankan agar hukumannya diperberat supaya ada dampak jera,” tutup Ohoirat.
Untuk diketahui, kedua terdakwa divonis bersalah selama 1 tahun penjara pada Pengadilan Negeri Ambon, Kamis (6/4/2023).
Kedua terdakwa sebelumnya ditangkap aparat Kepolisian. Mereka diamankan berdasarkan laporan masyarakat. Saat dilakukan penyelidikan, tim penyidik Ditreskrimum Polda Maluku mengamankan MH alias Eki. Ia tertangkap tangan sedang menagih uang dari para pedagang di Pasar Apung Mardika, Kota Ambon, Kamis (3/11/2022).
Eki ditangkap saat sedang meminta uang dari para pedagang masing-masing Rp5000. Uang itu katanya sebagai biaya keamanan. Ia disuruh oleh IM. Ada terdapat kurang lebih 300 lapak pedagang yang mereka minta jasa keamanannya. (**)
Discussion about this post