AMBONKITA.COM,- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kembali mengunjungi provinsi Maluku. Ia kembali datang dengan membawa misi dagang.
Setelah tiba di kota Ambon Selasa pagi (22/4/2025), Khofifah langsung menemui warga Maluku asal Jawa Timur pada malam harinya.
Pertemuan silaturahmi yang dirangkai dengan kegiatan gathering penguatan pasar antar daerah ini berlangsung di Baileo Slamet Riyadi, Markas Korem 151/Binaiya di Ambon.
Khofifah tidak sendiri berkunjung ke Maluku. Ia didampingi sejumlah pejabat diantaranya Ketua DPRD Jawa Timur H.M. Musyafak, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Noor Nugroho, dan para pengusaha.
Di hadapan Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, Khofifah dalam sambutannya mengajak warga Maluku asal Jawa Timur untuk “guyub rukun”, artinya hidup rukun atau bersatu dalam persatuan.
Istilah dalam bahasa Jawa itu kini menjadi tagline di Jawa Timur. Ungkapan ini merujuk pada nilai-nilai kebersamaan, kerukunan, dan harmonis dalam kehidupan sosial di masyarakat, di mana setiap individu bekerja sama mencapai tujuan bersama dengan damai dan tanpa perselisihan.
“Saya ingin semua (warga asal Jawa Timur) hadir menyemai kasih, menyemai damai, dan terus bisa memberikan suasana yang kondusif di bumi Raja-raja Maluku,” pintanya.
Menurutnya, misi dagang yang diinisiasi sejak tahun 2021, Jawa Timur mencatat terjadi transaksi sebesar Rp232,7 miliar. Barang yang terbeli dalam misi dagang tahun 2021 sekitar Rp92 miliar. Selebihnya itu pengusaha-pengusaha dari Jawa Timur membeli produk-produk dari Maluku.
“Pertemuan-pertemuan pada misi dagang ini sebenarnya tidak hanya pertemuan trader and buyer, tetapi pertemuan penguatan UMKM kita, skil kita dan bagaimana masing-masing di antara kita mendapatkan nilai tambah dari forum misi dagang ini,” harapnya.
Sebelumnya, Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, mengaku, warga Maluku asal Jawa Timur telah memberikan kontribusi yang besar dalam berbagai bidang kehidupan. Semangat gotong royong, etos kerja keras, dan kekayaan budaya yang dibawa telah memperkaya mozaik keberagaman di Maluku.
“Kehadiran Ibu Gubernur Jawa Timur menandakan eratnya tali kebersamaan dan persaudaraan antara provinsi Maluku dan provinsi Jawa Timur,” ujarnya.
Pertemuan ini adalah momentum yang sangat baik untuk saling bertatap muka dan bertukar kabar, memperkuat sinergi dan bersama-sama membangun negeri tercinta.
Di akhir kegiatan, Gubernur Jawa Timur memberikan bantuan tali asih kepada Paguyuban Jawa Timur Provinsi Maluku sebesar Rp50 juta. Bantuan diserahkan langsung kepada Ketua Paguyuban Jawa Timur, Sugianto.
Sebelumnya, Sugianto dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Gubernur Jawa Timur dalam kunjungannya ke Maluku sekaligus menggelar kegiatan silaturahmi tersebut.
Sugianto mengaku pada tahun 2021 dengan agenda misi dagang, Khofifah juga menyempatkan waktu bersilaturahmi dengan masyarakat Maluku asal Jawa Timur.

“Ini menjadi bukti, sebagai seorang pemimpin ibu Khofifah tidak hanya peduli, melayani dan mengayomi masyarakatnya yang berada di Jawa Timur tapi juga masyarakat Jawa Timur yang berada di perantauan,” katanya.
Kinerja dan komitmen Khofifah memajukan Jawa Timur diganjar seabreak prestasi. Hasilnya, Ia semakin dicintai masyarakat Jatim yang kembali memilih dan memenangkannya pada Pilkada Jatim 2024.
“Meski tidak memilih karena berada di tanah rantau, masyarakat Jawa Timur di Maluku ikut mendoakan semoga ibu memenangkan Pilkada. Dan Alhamdulillah kembali terpilih. Selamat kepada ibu Khofifah dan pak Emil Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2025 – 2030,” ucapnya.
Ucapan yang sama juga disampaikan Sugianto kepada Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath yang terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Maluku.
Misi dagang Pemprov Jatim dan Maluku yang telah lama terjalin, kata Yanto, bukan hanya menjadi ajang mempererat hubungan pemerintahan, tapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.
Menjadi tugas utama stakeholder, pelaku usaha, masyarakat dan organisasi paguyuban mendukung program-program pemerintah guna memajukan daerah, mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Sinergitas antara pemerintah provinsi Jatim dan Maluku dalam kerjasama perdagangan dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi kedua daerah.
“Jumlah warga asal Jawa Timur di Maluku mencapai 65 ribu jiwa, tersebar di 11 kabupaten/kota di Maluku. Jumlah terbanyak berada di Pulau Buru, kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat dan kota Ambon,” ungkapnya.
Ia mengatakan, relasi sosial antara warga Jawa Timur dengan masyarakat lokal maupun warga perantau dari pelbagai etnis selama ini terjalin harmonis, hidup berbaur bersama. Sebagai bagian dari penduduk Maluku, Yanto mengaku pihaknya sudah dianggap saudara.
Berbagai profesi digeluti masyarakat Jatim di Maluku, ada sebagai pedagang, ASN, TNI/Polri, karyawan BUMN, karyawan swasta, pengusaha dan petani.
“Ada juga menjadi anggota parlemen di daerah, dan yang membanggakan, warga Jatim di Pilkada 2024 terpilih sebagai wakil Bupati Buru,” ujarnya.
Dari sekian profesi, pedagang atau pelaku usaha di bidang kuliner adalah yang terbanyak. Terdiri dari pedagang bakso, ayam lalapan, camilan, penjual sayur keliling dan lain-lain. Jumlahnya mencapai ribuan pedagang tersebar di wilayah Maluku. Menjual dagangannya di warung maupun di emperan jalan raya.
Eksistensi pelaku usaha mandiri atau UMKM warga Jawa Timur di Maluku walaupun dalam skala kecil, mendorong geliat ekonomi di daerah.
Industri atau pabrik tahu/tempe juga dimiliki warga Jawa Timur. Tercatat 10 pabrik tahu/tempe tersebar di Maluku, mayoritas berada di kota Ambon.
Kebutuhan akan bahan baku berupa kacang kedelai sangat besar. Kebutuhan kedelai masing-masing pabrik dalam sehari untuk produksi tahu/tempe mencapai satu ton. Dalam sebulan kebutuhan kedelai total mencapai 300 ton.
Untuk menghasilkan tahu/tempe berkualitas, kedelai diimport dari Amerika oleh pengusaha dari pulau Jawa dan dikirim ke Ambon melalui pelabuhan di Surabaya.
“Kebutuhan bahan baku seperti kedelai dan ayam potong atau broiler untuk pedagang kuliner begitu besar. Contoh kecil dari dua komoditi itu, menjadi peluang bagi Pemprov Jatim dan Maluku untuk penguatan pasar maupun perdagangan antar daerah yang ujungnya meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat,” pungkasnya.
Di akhir kegiatan, gubernur Jatim Khofifah Indra Parawansa memberikan tali asih kepada sebesar Rp50 juta kepada Paguyuban Jawa Timur Provinsi Maluku. Bantuan tersebut diterima oleh Ketua Paguyuban Jawa Timur Provinsi Maluku, Sugianto.
Rencananya, pada Rabu besok (23/4/2025) gubernur Jawa Timur dan gubernur Maluku beserta para pengusaha akan melakukan penandatangan kerjasama (MoU) dalam misi dagang.
Editor: Husen Toisuta
BACA BERITA TERKINI AMBONKITA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS