Membangun Kesadaran Anak Muda
Dalam komunitasnya, Katrin bersama anak muda Maluku lainnya dari berbagai latar belakang, tetap berupaya untuk menumbuhkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk penghapusan kekerasan seksual.
“Kami masih terus melakukan kampanye-kampanye di media sosial, kami ingin menjangkau lebih banyak anak muda untuk bermitra, karena ini adalah pekerjaan gotong royong, kerja bersama, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah,” tambah Katrin.
Bukan hanya itu, Suara Milenial Maluku juga kerap kali melakukan berbagai kegiatan diskusi secara langsung maupun virtual yang menyasar anak muda.
“Saya merasa anak muda belum banyak yang memiliki kesedaran, belum banyak yang terlibat aktif untuk melawan tindakan kekerasan seksual bagi perempuan dan anak,” Jelasnya.
Namun Katrin optimis bahwa sekecil apapun usaha yang dilakukannya, tidak akan berakhir sia-sia. Kesadaran akan terus tumbuh seiring dengan waktu.
Dia yakin bahwa anak muda punya kekuatan untuk terus mengambil peran dan memberi kontribusi untuk daerah.
“Jumlah anak muda di Maluku saat ini 69% itu data sensus penduduk 2020, artinya kita punya ruang untuk saling memberdayakan. Kalau kita tidak melakukan gebrakan apa-apa untuk daerah, maka kita hanya akan jadi beban pembangunan bagi daerah kita sendiri,” cetusnya.
Katrin percaya setiap perempuan itu punya nilai dan berharga dengan versinya masing-masing.
Dengan demikian dia berharap agar perempuan muda Maluku kedepannya akan semakin produkti, terhindar dari kekerasan serta saling memberdayakan satu sama lain.
“Saya punya mimpi akan ada satu momen dimana semua perempuan muda Maluku ada dalam satu wadah besar, disitu kita saling bertukar Informasi, saling berbagi semangat untuk melankah maju,” tutupnya. (*)
Discussion about this post