AMBONKITA.COM,- Tahun 2021, Kanwil Bea Cukai Maluku berhasil melampaui target penerimaan negara sebesar Rp.110,2 miliar. Terjadi peningkatan sebesar 122,87 persen dari target yang ditentukan yaitu Rp.89,7 miliar.
“Secara rinci penerimaan tersebut berasal dari penerimaan Bea Masuk sebesar Rp.110 M, Bea Keluar sebesar Rp.31 juta, dan Cukai sebesar Rp.81 juta,” kata Kepala Kanwil Bea Cukai Maluku, Priyono Triatmojo, dalam siaran persnya yang diterima AmbonKita.com, Jumat (14/1/2022).
Priyono mengaku, sebagai revenue collector, Kanwil Bea Cukai Maluku telah berhasil menghimpun penerimaan negara melampaui target yang ditetapkan.
Pencapaian tersebut terungkap setelah Bea Cukai Maluku melaksanakan evaluasi kinerja sepanjang tahun 2021. Hasilnya, meski di tengah pandemi covid-19, berbagai program solutif yang digenjot berhasil mendukung pemulihan ekonomi di provinsi Maluku.
Selain dukungan fasilitas, Bea Cukai Maluku bersama satuan kerja di bawahnya juga mendukung pemerintah daerah dalam melahirkan 14 eksportir baru dari target 7 eksportir baru sepanjang 2021. Belasan eksportir baru yang muncul itu baik dari sektor perikanan, pertambangan, maupun holtikultura.
Pada 2021 kemarin, Priyono mengaku merupakan tahun prestasi bagi ekspor di bidang holtikultura. Hal itu mengingat Bea Cukai bersama pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya telah berhasil melakukan ekspor perdana komoditi Pala. Ekspor perdana Pala dari Maluku tersebut kembali dilakukan setelah diketahui mandek selama 21 tahun silam.
“Selain pala, Maluku juga berhasil melakukan ekspor perdana langsung sebanyak 15 ton Damar ke Bangladesh yang selama ini diekspor melalui Surabaya,” jelasnya.
Di sisi lain, Bea Cukai Maluku juga memfasilitasi hadirnya Kawasan Berikat baru di Pulau Obi, Maluku Utara. Kawasan itu merupakan proyek strategis nasional. Di mana, terdapat empat (4) perusahaan baru yang ditetapkan mendapat fasilitas kepabeanan.
“Kawasan Berikat baru ini tentunya merupakan dukungan investasi yang mampu menambah kontribusi penerimaan negara dan pajak, juga membuka lapangan kerja kepada ribuan (3.000) Tenaga Kerja Indonesia,” sebutnya.
Dukungan investasi itu, tambah Priyono, sangat mendukung pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, serta pemulihan ekonomi nasional.
“Peran strategis ini juga mendukung pembangunan pabrik HPAL sebagai bahan baku mobil listrik dalam program percepatan kendaraan listrik berbasis baterai,” jelasnya.
Penulis: Husen Toisuta
Discussion about this post