AMBONKITA.COM,- Puluhan mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang berada di wilayah provinsi Maluku mengikuti kegiatan sosialisasi dan deklarasi pembubaran organisasi tersebut secara nasional, Sabtu (21/12/2024).
Di Maluku, kegiatan yang diikuti oleh
83 peserta yang dilakukan secara daring ini berlangsung di kota Ambon dan Masohi, kabupaten Maluku Tengah. Di Ambon diikuti dari Pacciffic Hotel, sementara di Masohi dari Lelemuku Hotel.
Secara terpusat kegiatan tersebut di laksanakan di Surakarta Jawa Tengah, yang dihadiri Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNPT dan beberapa menteri serta pejabat dari lembaga terkait.
Sementara di Maluku sendiri kegiatan sosialisasi dan deklarasi ini dihadiri Kasatgaswil Maluku Densus 88 Anti Teror Polri Kombes Pol I Wayan Sukarena, Kakanwil Kemenag Maluku, H. Yamin, Ketua Baznas Maluku, perwakilan Polda Maluku, Binda Maluku, FKPT dan Kesbangpol Linmas Provinsi Maluku.
“Kegiatan sosialisasi dan deklarasi ini merupakan lanjutan dari yang sudah kita lakukan secara khusus untuk wilayah Maluku pada tanggal 12 Oktober 2024 lalu di Asrama Haji Ambon,” kata Kasatgaswil Maluku Densus 88 Anti Teror Polri Kombes Pol I Wayan Sukarena.
Saat ini sosialisasi dan deklarasi pembubaran JI dilakukan secara serentak di seluruh provinsi di Indonesia yang ada organisasi JI-nya. Para peserta yang ikut adalah mereka yang sudah pernah mengikuti sosialisasi dan deklarasi di wilayah masing-masing.
“Kita akan terus mendampingi mereka dengan melibatkan semua stakeholder dari Kementerian / lembaga terkait, makanya di sini hadir juga Kakanwil Kemenag Maluku, dari Kesbangpol provinsi Maluku, kepala Baznas Maluku juga rekan – rekan dari Kodam, Polda, FKPT dan Binda Maluku,” ungkapnya.
Selain melakukan pendampingan, Densus 88 AT Polri juga bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada para mantan anggota maupun simpatisan JI. Pelatihan yang diberikan seperti servis AC rumah tangga, dan pelatihan servis otomotif yang dilakukan bekerjasama dengan BPVP Ambon.
“Pelatihan dan penambahan skill yanf diberikan tentunya disesuaikan dengan potensi serta peluang pengembangan yang ada di wilayah Maluku, sehingga dengan ketrampilan yang diperoleh tersebut dapat secara efektif untuk menopang dan meningkatkan perekonomian keluarga mereka. Pendampingan dari segi keagamaan juga akan terus dilakukan bersama – sama dengan kementrian Agama, FKUB dan MUI provinsi Maluku,” tambahnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post