AMBONKITA.COM,- Kepolisian Daerah Maluku melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Salawaku 2022, pengamanan lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah. Sebanyak 3.530 personil gabungan TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan instansi terkait lainnya dikerahkan.
Bertindak sebagai inspektur apel yang yang berlangsung di Lapangan Letkol Pol Chr Tahapary, Kota Ambon, Jumat (22/4/2022), adalah Gubernur Maluku, Murad Ismail.
Apel gelar pasukan ditandai dengan pemasangan pita operasi oleh Gubernur. Sebelumnya, Gubernur didampingi Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, bersama Forkopimda Maluku mengecek kesiapan pasukan.
“Kebijakan pemerintah untuk tidak melarang masyarakat melakukan perjalanan mudik telah ditanggapi dengan eforia. Hal ini terbukti berdasarkan hasil survei Badan Litbang Kemenhub Republik Indonesia, diprediksi sekitar 85,5 juta masyarakat akan melaksanakan mobilitas perjalanan selama lebaran,” kata Gubernur Murad, saat membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Walaupun situasi covid-19 di Indonesia saat ini sudah terkendali, namun perlu ditegaskan bahwa pandemi belum sepenuhnya selesai.
“Kita semua harus waspada. Kita harus menyiapkan masyarakat agar aman dari penularan covid 19 dengan terus menggelar kegiatan vaksinasi untuk mengejar target,” katanya.
Baca: Kapolda Maluku Sambut Kedatangan Dubes Vatikan di Bandara Pattimura Ambon
Polri dengan dukungan dari TNI, Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya, menyelenggarakan operasi Ketupat 2022. Operasi dengan sandi Salawaku untuk provinsi Maluku ini akan dilaksanakan selama 12 hari. Dimulai tanggal 24 April sampai dengan 9 Mei 2022.
“Pengamanan dilakukan di seluruh Indonesia baik Masjid, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api dan bandara,” katanya.
Masyarakat diharapkan dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarga, namun perlu tetap menjaga agar penyebaran covid-19 tidak mengalami peningkatan dengan melakukan langkah-langkah strategis. Seperti melakukan himbauan dan mengawasi masyarakat agar tetap taat pada protokol kesehatan; Mendorong pengelolaan tempat wisata untuk memastikan aplikasi pedulilindungi terpasang dan harus benar-benar digunakan; Melaksanakan penjagaan dan pengamanan terhadap pelaksanaan ibadah Idul Fitri di masjid-masjid maupun di lapangan; Dan mengawasi terpenuhinya persyaratan perjalanan mudik pada berbagai moda transportasi, walaupun percepatan program vaksinasi terutama pada ibu kota yang belum mencapai target.
Berdasarkan mapping kerawanan yang dilakukan, terdapat beberapa prediksi gangguan Kamtibmas yang harus diantisipasi antara lain ancaman teroris, premanisme, aksi sweeping oleh ormas, kenaikan harga dan kelangkaan bahan pokok, kejahatan konvensional, penyakit masyarakat, konflik buruh terkait THR, balap liar, penyalahgunaan narkoba, perkelahian antar kelompok, antar kampung, dan aksi pengrusakan fasilitas umum.
Operasi Ketupat 2022 harus dilaksanakan secara optimal, perjalanan mudik maupun balik berjalan lancar, aman dan sehat. “Kejahatan dan gangguan Kamtibmas sekecil apapun harus kita Cegat dan antisipasi,” tambahnya.
Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan Operasi Ketupat 2022, maka beberapa penekanan yang harus dilakukan yaitu Pertama, jaga stamina dan kesehatan mental beserta fisik selama menjalankan operasi, niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kedua, lakukan deteksi dini terhadap dinamika dan fenomena yang berkembang sehingga dapat melakukan langkah-langkah pencegahan yang prediktif.
Ketiga, melaksanakan pengamanan secara profesional dan Humanis, berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di manapun dan kapanpun. Rekan-rekan adalah wujud representasi negara di tengah-tengah masyarakat.
Keempat, gelar kekuatan Polri pada pos-pos pengamanan dan pelayanan serta di titik rawan kriminalitas, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Kelima, melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Satgas covid 19 untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi terjadinya lonjakan mobilitas masyarakat saat Libur Idul Fitri 1443 Hijriah dengan melakukan tes antigen secara acak terhadap warga masyarakat di tempat-tempat keramaian.
Keenam, mendorong para pengelola tempat wisata pusat perbelanjaan dan tempat lainnya yang dapat menimbulkan kerumunan untuk memasang dan menerapkan aplikasi pedulilindungi.
Ketujuh, satgas pangan agar betul-betul memainkan peran untuk membantu pemerintah dalam menjamin ketersediaan bahan bahan pokok dan pengendalian harga
“Dan kedelapan, menetapkan kerjasama, sinergi dan soliditas pada para pihak yang terlibat Satukan Visi dan tujuan demi keberhasilan pelaksanaan operasi,” pungkasnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post